Semarang (ANTARA) - Kepala SMK Negeri Jawa Tengah Hardo Sujatmiko menyebutkan waktu pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMKN Jateng dan SMK semi boarding di Jateng tinggal 10 hari lagi.

"Ini kesempatan kepada warga Jateng yang kurang mampu, untuk bisa mengikuti pembelajaran menjadi siswa semi boarding atau boarding, dari makan, minum, seragam dan lain-lain itu gratis," katanya, di Semarang, Jumat.

Hingga saat ini, kata dia, sudah ada 2.700 pendaftar dari 777 kursi yang disediakan dengan mayoritas mendaftar di SMKN Jateng, baik yang berlokasi di Semarang, Pati, maupun Purbalingga.

Baca juga: Pemprov Jateng tambah kuota PPDB 2023, capai 225.701 kursi SMA/SMKN

Namun, kata dia, pendaftar ke SMK semi-boarding yang ada di 15 kabupaten di Jateng masih minim, padahal fasilitas yang diperoleh hampir sama dan tentunya gratis bagi warga miskin.

Hardo berharap bagi warga kurang mampu atau yang memiliki tetangga usia sekolah lanjutan dapat menginformasikan pendaftaran tersebut, sehingga bisa memanfaatkan kuota yang disediakan.

Sementara itu, Wakil Kepala SMKN Jateng Bidang Humas Heri Purnomo mengatakan hingga saat ini pendaftar atau pembuat akun cenderung memilih SMKN Jateng Boarding (sistem asrama) yang ada di Semarang, Pati dan Purbalingga.

Padahal, kata dia, sekolah semi boarding yang tersebar di 15 wilayah memiliki fasilitas yang sama dengan SMKN Jateng, juga diperuntukkan bagi siswa dari keluarga miskin dan gratis.

"Pembuat akun sudah ada 2.700 dari kuota 777 kursi. Namun sebaran tak merata. Lebih banyak peminat di kampus boarding. Kalau pendaftar di semi boarding, misal kuota ada 30, pendaftar baru 40, 20 baru 10 orang," katanya.

Ia mengkhawatirkan banyak siswa miskin yang tidak diterima karena berebut memilih di SMKN Jateng Boarding, sementara SMKN semi boarding nantinya malah menyisakan banyak kuota.

Baca juga: Pemprov cari ratusan anak miskin untuk disekolahkan di SMKN Jateng

Menurut dia, SMKN Jateng boarding dan semi boarding sama-sama diasramakan, tetapi kalau boarding seluruh siswa berada dan belajar dalam satu sekolah, sedangkan semi boarding ketika pembelajaran digabung dengan siswa reguler di SMK tersebut.

"Fasilitasnya persis seperti di SMKN Jateng, ada asrama dan makan gratis. Bedanya, tidak dibangunkan bentuk fisik sekolah penuh, tapi dititipkan di sekolah reguler. Jadi, SMKN gratis di Jateng kini ada 18 tempat dengan kuota 777 siswa," katanya.

Kuota tersebut terdiri atas 120 kursi di SMKN Jateng di Semarang, 48 kursi di SMKN Jateng di Pati, dan 96 kursi di SMKN Jateng di Purbalingga, sementara sisanya tersebar di SMKN di 15 wilayah.

Lokasi SMK semi boarding Jateng tersebar di SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Wirosari Kabupaten Grobogan, SMKN 1 Jepon Kabupaten Blora, SMKN 1 Tulung Kabupaten Klaten, SMKN 1 Kedawung Kabupaten Sragen, SMKN 2 Wonogiri.

Kemudian, SMKN 1 Purworejo, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan Kabupaten Banjarnegara, SMKN 1 Alian Kabupaten Kebumen, SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Kalibagor Kabupaten Banyumas, SMKN 1 Tonjong Kabupaten Brebes, dan SMK 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang.

Baca juga: SMKN Jateng alokasikan 40 pelajar magang ke Jepang

Baca juga: SMKN Jateng buka pendaftaran bagi 264 siswa tidak mampu


Ia mengatakan batas akhir pendaftaran di SMKN Jateng boarding dan semi boarding sampai tanggal 31 Maret 2024, dan selanjutnya dilaksanakan proses seleksi.

Karena itu, ia mengimbau calon siswa yang sudah mendaftar dan membuat akun segera melengkapi berkas, dengan masa unggah berkas sampai tanggal 2 April 2024.

"PPDB SMK boarding dan semi boarding memang mendahului pendaftaran SMK reguler. Harapannya, mereka yang tidak masuk ke sekolah tersebut bisa masuk ke sekolah reguler," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024