Washington (ANTARA News) - Pemerintah AS membantah keterangan yang menyebutkan Presiden Barack Obama sudah diberi tahu beberapa tahun lalu mengenai program pemata-mataan terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel.

Perasaan dikhianati bersemayam di Eropa akibat aktivitas spionase terhadap para pemimpin dan warga Eropa, lapor media Jerman seperti dikutip AFP.

Penyadapan ponsel Merkel ini sudah terjadi sejak awal 2010.

Menurut koran Jerman The Bild am Sonntag, mengutip sumber intelijen AS, Kepala Lembaga Keamanan Nasional AS (NSA) Jenderal Keith Alexander telah membrifing Obama mengenai rencana operasi kepada Merkel  itu pada 2010.

"Obama tak mencegah operasi itu, melainkan membiarkannya berlanjut," kata koran tersebut.

Mingguan Der Spiegel melaporkan bahwa dari dokumen NSA yang bocor terlihat ponsel Merkel ada dalam target penyadapan selama sedekade, dan masih tetap disadap sebelum Obama mengunjungi Berlin Juni lalu.

Namun juru bicara NSA Vanee' Vines membantah klaim itu.

"Alexander tak berbicara dengan Presiden Obama pada 2010 mengenai dugaan intelijen asing yang melibatkan Kanselir Jerman Merkel, dan dia juga tidak pernah berdiskusi mengenai dugaan operasi yang melibatkan Kanselir Merkel," kata Vines. "Berita itu tidak benar," sambungnya seperti dikutip AFP.

Jajak pendapat Der Spiegel menyebutkan 60 persen warga Jerman percaya skandal ini merusak hubungan bilateral kedua negara.

Wakil rakyat Peter King yang mengetuai Komite Kontraterorisme dan Intelijen DPR meminta Obama tidak meminta maaf karena program NSA itu telah menyelamatkan ribuan nyawa, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013