“Kalau ada produsen film yang ingin membuat di Bali asal ada izin diberi akses di daya tarik kawasan yang memang kita perlu promosi, karena dampaknya yang dijadikan tempat syuting akan terpublikasi,” kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Sabtu.
Selama ini menurutnya sudah banyak produsen dari industri perfilman mempercayai Bali sebagai lokasi pengambilan gambar, umumnya lokasi yang paling sering digunakan adalah kawasan Ungasan dan Kuta di Kabupaten Badung, dan kawasan Ubud di Kabupaten Gianyar.
“Mereka biasanya yang mencari suasana perkampungan itu di Ubud, memang tidak selalu di objek wisata tapi lebih ke kawasan dan tempat seperti vila, homestay, hotel, restoran, hingga pasar,” ujarnya.
Dispar Bali menanggapi satu rumah produksi film KG Pictures yang baru saja mulai menggarap film layar lebar berjudul 365 Days with Arjuna yang berencana seluruh film berlatar di Bali.
Film dengan genre drama romantis tersebut akan mengambil gambar salah satunya di Pantai Virgin Kabupaten Karangasem, dimana lokasi tersebut belum seterkenal kawasan Bali Selatan.
“Itu tempat-tempat potensial, kalau potensial kita minta pengelola memberi akses lebih luas supaya dipromosikan,” ujar Tjok Pemayun.
Menurutnya ini bagian dari simbiosis mutualisme karena selain membantu Bali, industri perfilman juga diuntungkan oleh Bali yang sudah terkenal di mata dunia.
Produser KG Pictures Benny Rahmadani mengatakan sengaja memilih Pantai Virgin sekaligus Bukit Asah yang ada di sebelahnya sebagai salah satu lokasi syuting.
Menurutnya kawasan dan suasana tempat tersebut sesuai dengan film yang direncanakan.
Tak hanya Pantai Virgin, film yang dibintangi artis nasional Julio Roberts dan Sandrinna Michelle itu akan mengambil latar kawasan Tabanan, kawasan Uluwatu, Museum Blanco Ubud, dan beberapa kelab malam.
Benny mengatakan terkenalnya Bali juga menjadi alasan latar 365 Days with Arjuna, mereka sudah melakukan kajian bahwa penonton layar lebar memiliki ketertarikan tersendiri terhadap Bali.
“Hasil riset kami, film bernuansa Bali itu sangat segar, ngangenin, kalau melihat Bali pasti kangen Bali, jadi penonton ingin ke Bali,” kata dia.
Dalam proyek ini, KG Pictures sendiri mengeluarkan biaya produksi sekitar Rp7 milyar, menurut Benny ini angka yang normal sehingga biaya syuting di Bali dapat bersaing tidak terlalu mahal.
Untuk menyokong film tersebut, selain mengandalkan latar Bali dan kebudayaan yang diangkat, mereka memboyong aktor dan artis lain seperti Lus Victoria, Chalista Ellysia, Nerissa Arviana, Ariana Abigail Piol, Brandon Salim, dan Callista Arum.
Baca juga: Pemkab Badung tarik wisatawan Jerman lewat sales mission
Baca juga: Dispar Bali minta tambahan Gerai Pungutan Wisman di domestik bandara
Baca juga: Pelaku wisata diminta ingatkan wisatawan waspadai cuaca ekstrem
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
