Melalui ekonomi kreatif, kita dapat menumbuhkan perekonomian secara inklusif dan berkelanjutan di IKN
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebutkan ekonomi kreatif menumbuhkan perekonomian secara inklusif dan berkelanjutan di Nusantara, Kalimantan Timur.

“Melalui ekonomi kreatif, kita dapat menumbuhkan perekonomian secara inklusif dan berkelanjutan di IKN, mengangkat citra positif dan identitas bangsa, melestarikan budaya dan lingkungan,” ujar Direktur Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif OIKN Muhsin Palinrungi di Jakarta, Sabtu.

Muhsin Palinrungi mengatakan bahwa ekonomi kreatif merupakan proses penciptaan nilai tambah yang bersumber dari ide-ide inovatif dan kreativitas sumber daya manusia, termasuk penggunaan ilmu pengetahuan, warisan budaya dan teknologi.

Ekonomi kreatif tidak hanya memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap aspek sosial, budaya dan lingkungan.

Untuk memajukan ekonomi kreatif, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Direktorat Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di bawah Kedeputian Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat mengundang pelaku ekonomi kreatif di sekitar IKN untuk berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD).

Baca juga: OIKN kembangkan ekonomi kreatif Kota Nusantara dengan susun Talanpekda

Baca juga: OIKN sebut pengusaha Malaysia berencana untuk lakukan investasi di IKN


Kegiatan FGD Penyusunan Rencana Pengembangan Sektor Ekonomi Kreatif di IKN yang diikuti para peserta di kawasan dan sekitar IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).

“Diharapkan FGD ini bisa menjadi solusi dalam pengembangan ekonomi kreatif di kawasan IKN,” ujar Muhsin Palinrungi.

Dia mengatakan bahwa dalam FGD tersebut, beberapa rekomendasi telah dicapai kesepakatan. Salah satunya adalah bahwa pelaku usaha di IKN belum beroperasi secara optimal sebagai unit bisnis, menyebabkan fluktuasi dalam daya saing.

Oleh karena itu, diperlukan pengembangan model dan rencana bisnis yang spesifik untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Selain itu, terdapat banyak komunitas yang mengabaikan pentingnya proses kaderisasi, mengakibatkan terputusnya kesinambungan. Ini menunjukkan bahwa para penggerak ekonomi kreatif harus menyadari pentingnya pendekatan yang berkelanjutan.

Baca juga: OIKN tegaskan pengembangan wisata di Kota Nusantara segera dirancang

Baca juga: OIKN perkenalkan konsep "Liveable and Lovable Nusantara"

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024