Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia menyalurkan lagi bantuan sebesar 10 juta ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp31,75 miliar untuk rakyat Palestina melalui Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Asia Barat (UNRWA).

Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam pernyataan media diterima di Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan Malaysia tetap mendukung penuh UNRWA, terutama ketika badan PBB tersebut menghadapi tantangan keuangan.

Hingga hari ini, 12 negara donor utama telah menangguhkan pendanaan sukarela mereka ke UNRWA, menyusul tuduhan keterlibatan 12 staf mereka dalam serangan pada 7 Oktober 2023, sehingga menyebabkan badan tersebut kekurangan dana.

Pemerintah Malaysia, menurut pernyataan tersebut, telah menyatakan dukungannya kepada badan di bawah PBB itu dengan menyalurkan donasi sebesar RM10 juta (2,1 juta dolar AS) pada 17 November 2023 menggunakan dana Rekening Perwalian Kemanusiaan Palestina (AAKRP).

Itu merupakan tambahan kontribusi sebesar 200 ribu dolar AS (sekitar Rp3,09 miliar) per tahun yang disalurkan Malaysia untuk jangka waktu lima tahun mulai 2021 hingga 2025, menurut Wisma Putra.

Mengingat situasi saat ini yang semakin buruk. Pemerintah Malaysia setuju untuk memberikan tambahan kontribusi sebesar RM10 juta, sehingga membuat kontribusi Malaysia kepada UNRWA menjadi RM20 juta.

Malaysia menyatakan menyambut baik pengumuman yang dibuat oleh empat negara, termasuk Australia, Islandia, Kanada dan Swedia mengenai dimulainya kembali pendanaan keuangan untuk UNRWA.

Malaysia, menurut pernyataan yang sama, akan terus mendukung UNRWA dalam upayanya meringankan penderitaan rakyat Palestina.

Baca juga: Komisaris UNRWA akui dilarang masuk ke Gaza oleh Israel
Baca juga: Komisioner Eropa: Israel belum berikan bukti tuduhannya terhadap UNRWA
Baca juga: UNRWA peringatkan adanya upaya kampanye membubarkan badan tersebut

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024