Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia melalui program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR) melakukan rehabilitasi seluas 7.500 hektare mangrove di beberapa daerah di Provinsi Riau.

Sekretaris Utama BRGM RI Ayu Dewi Utari di Pekanbaru, Senin, mengatakan Program M4CR bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan mangrove dan mata pencaharian masyarakat setempat di lanskap pesisir terpilih. Target ini akan terpenuhi menjelang tahun 2027.

Baca juga: Riau dapat bantuan Bank Dunia Rp800 miliar buat rehabilitasi mangrove
 
"Selama pelaksanaannya kami melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan rehabilitasi mangrove ini," katanya.
 
Adapun sasaran lokasinya adalah daerah pesisir Riau, yaitu Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, dan Siak. Dalam upayanya, BRGM juga mencari jalan keluar untuk revitalisasi sumber mata pencarian kelompok masyarakat setempat.
 
Sebagai contoh, kata Ayu, di Bangka Belitung, masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi dengan tambak kepiting di mangrove seluas 90 hektare. Selama ini masyarakat hanya mengambil sisi mangrove yang paling gampang untuk diambil manfaatnya, yaitu untuk arang. "Padahal banyak fungsi lainnya," imbuhnya.

Baca juga: Pemrov Riau berupaya perbaiki 174 km2 hutan mangrove rusak

Baca juga: BRGM RI percepat rehabilitasi hutan mangrove di daerah di Riau
 
Ayu mengatakan apabila kelompok tani setempat paham dan tahu cara memanfaatkan mangrove dengan benar, masyarakat dapat menggali manfaat mangrove tanpa merusaknya.
 
"Ini yang akan kita bahas. Kita akan cari pola yang paling pas untuk Riau," ujarnya.

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa Firdausi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024