Ini masih pro dan kontra maka belum bisa kami akomodir.
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan belum berencana mengintroduksi orang utan ke Nusantara, karena ide ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan pakar.
Introduksi orang utan mengacu pada proses memindahkan, memasukkan, mendatangkan orang utan ke habitat baru. Tujuan introduksi, antara lain meningkatkan populasi orang utan dan memperkuat keanekaragaman hayati di habitat baru.
Namun, Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN Pungky Widiaryanto, di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa IKN bukan habitat asli orang utan, sehingga introduksi orang utan ke kawasan tersebut dikhawatirkan dapat mengancam kesejahteraan satwa itu.
“Ini masih pro dan kontra maka belum bisa kami akomodir. Ada pakar yang menyebut bagus juga untuk mengintroduksi orang utan ke IKN contoh ke Tahura (Taman Hutan Raya Bukit Soeharto),” kata Pungky.
Sejumlah pakar, kata dia, menentang introduksi orang utan ke IKN karena dapat meningkatkan risiko konflik antara manusia dan orang utan
“Namun, ada juga pakar yang mengimbau apabila bukan habitat aslinya, maka jangan karena bisa meningkatkan konflik antara manusia dan orang utan, dan kesejahteraan orang utan jadi berkurang,” kata dia menambahkan.
Otorita IKN pada Senin memperkenalkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati sebagai langkah untuk menjaga kelestarian hayati dalam pembangunan ibu kota negara baru di Kaltim itu.
Menurut data OIKN, terdapat 3.889 spesies yang ditemukan dalam radius 50 km dari Nusantara.
Sebanyak 168 spesies adalah mamalia, 454 spesies burung, 206 spesies herpetofauna (reptil dan amfibi), 1.369 spesies ikan, dan 735 spesies tumbuhan.
Selain itu, terdapat 440 spesies yang masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Ini menunjukkan bahwa spesies-spesies tersebut dalam kondisi rentan dan terancam punah dan membutuhkan upaya konservasi.
Baca juga: Pembangunan PDN dan IKN wujud nyata teknologi dukung keberlanjutan
Baca juga: Genjot keragaman hayati, OIKN luncurkan Nature Positive Plan 21 Maret
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024