Jakarta (ANTARA News) - Saat mendengar kata "wasabi", yang terbayang adalah bumbu makanan Jepang berwarna hijau yang rasanya pedas dan menyengat. Wasabi yang satu ini juga tampil "menyengat", namun mereka bukan tanaman melainkan nama grup musik tradisional Jepang.

Malam ini, Wasabi yang terdiri dari empat pria yaitu Yoshida Ryoichiro (Tsugaru Shamisen), Motonaga Hiromu (Shakuhachi), Ichikawa Shin (Koto), dan Bihou Naosaburo (Taiko) unjuk kemampuan di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta.

Mereka memukau penonton dengan melantunkan belasan lagu instrumental yang kental dengan nuansa tradisional negeri Sakura dalam pertunjukan berdurasi sekitar 1,5 jam. Nuansa akrab mulai terasa saat para anggota memperkenalkan diri dan berbincang dalam bahasa Indonesia.

"Saya berpikir bapak dan ibu sudah tahu kata wasabi sebagai bumbu Jepang, tapi nama wasabi yang kami gunakan artinya lain. WA adalah Jepang atau hati Jepang, SABI adalah melodi lagu terindah. Dengan nama ini kami berkeinginan membuat nada Jepang terindah," tutur Motonaga Hiromu seraya mengintip "contekan" yang sudah disiapkannya.

Shinonome, Rekkou, Guren, Eleven, Agaitiira, dan Sakura Sakura adalah sebagian judul lagu yang mereka bawakan dengan harmonis.

Lagu bertempo cepat hingga mendayu-dayu diwujudkan lewat petikan koto dan shamisen, tabuhan taiko, serta alunan shakuhachi yang mirip seruling.

Grup yang sudah merilis album berjudul "Wasabi" tahun lalu itu juga membawakan beberapa lagu dari album baru, seperti Momoyo Tsuki, Shigure, dan Furusato.

Wasabi juga memberikan persembahan spesial dengan membawakan tembang Bengawan Solo yang diaransemen menjadi instrumental yang kental dengan nuansa musik tradisional Jepang.

"Terima kasih sudah mendengar sampai akhir, sampai jumpa lagi. Jakarta is the best!" tutup Motonaga.

Konser yang diadakan dalam rangka memperingati 40 tahun kerjasama Asean-Jepang serta 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Sebelum tampil di Jakarta, mereka sudah mengadakan pertunjukan di Filipina, Singapura, Surabaya dan Medan dalam rangka tur negara ASEAN.(*)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013