Luar biasanya, aku senang banget ternyata animo masyarakat, terutama masyarakat Indonesia di sini luar biasa banget. Pokoknya kita pengisi acara senang banget, puas
Tokyo (ANTARA) - Penonton tumpah ruah ke depan panggung menikmati sajian musik dalam Festival Indonesia-Jepang 2023 yang digelar di Yoyogi Park, Tokyo, Sabtu (14/10).

Sejak ajang itu dimulai pukul 11.00 waktu setempat, pengunjung terus memadati setiap ruang kosong untuk menikmati pertunjukan, dari mulai tari dan musik daerah, seperti tari Saman, Bali, Jawa Tengah, sampai musik pop yang dibawakan pasangan musisi Jepang-Indonesia Hiroaki Kato dan Arina.

Keseruan mulai terasa saat komunitas Persatuan Istri Indonesia Jepang mengajak penonton menari “Gemu Famire” bersama yang disambut meriah oleh penonton.

Semakin malam, suasana semakin pecah saat grup musik kolintang Pinkan Indonesia membawakan lagu-lagu dangdut, di antaranya “Rungkad” dan “Kopi Dangdut”.

Penonton yang bergerak ke depan panggung semakin tidak dibendung saat Dwiki Dharmawan and Quintet, Ita Purnamasari dan Ivan Nestorman, membawakan lagu-lagu dangdut permintaan mereka, alih-alih lagu jazz seperti biasanya.

Baca juga: Pengunjung berburu kuliner Indonesia di Tokyo hingga antrean mengular

"Luar biasanya, aku senang banget ternyata animo masyarakat, terutama masyarakat Indonesia di sini luar biasa banget. Pokoknya kita pengisi acara senang banget, puas," kata Ita Purnamasari di belakang panggung.

Ita terkejut karena penonton yang kebanyakan generasi milenial mengetahui lagu-lagu populer era 90-an, salah satunya “Cintaku Padamu”.

Dia menambahkan beberapa lagu yang dibawakan spontan karena permintaan penonton, bukan yang sudah disusun dalam daftar lagu.

Lagu-lagu yang dia bawakan, antara lain “Cintaku Padamu”, “Rumah Kita”, “Ojo Dibandingke”, “Ganteng Pacarku”.

Seorang penonton asal Medan bernama Popy mengaku menikmati pertunjukan itu dari awal hingga akhir. Dia tidak segan  ikut bernyanyi dan berjoget bersama.

Baca juga: Festival Indonesia-Jepang pascapandemi perdana digelar di Tokyo

“Yang paling suka apa ya, saya suka semua. Enggak membosankan,” kata Popy.

Keito Tamura yang warga Jepang juga mengaku menikmati sajian musik tradisional, terutama gamelan.

"Luar biasa, khususnya gamelan saya sangat suka harmoni di gamelan," kata pria yang pandai berbahasa Indonesia itu.

Warga asing lain, Azam, Shiam dan Shiat, dari Sri Lanka juga menikmati pertunjukan musik itu.

“Saya benar-benar menikmati musik Indonesia, kata Shiam.

Baca juga: Ita Purnamasari-Dwiki Dharmawan siap kejutkan RI-Japan Festival

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023