Melalui nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Rosatom Alexey Likhachev dan Menteri Kesehatan Serbia Danica Grujicic di sela-sela forum dan pameran industri nuklir ATOMEXPO 2024 di Sochi, Rusia, pada Senin (25/3), kedua pihak sepakat untuk memaksimalkan pemanfaatan nuklir sipil untuk diagnosis dan pengobatan kanker.
“Pendekatan Rosatom terhadap implementasi tujuan layanan kesehatan adalah sekomprehensif mungkin. Bidang pekerjaan ini mencakup kompleks isotop dan produksi radiofarmasi, peralatan medis berteknologi tinggi, peralatan medis dan produk makanan, serta pembangunan fasilitas medis kami sendiri,” kata Alexey.
Rosatom Health Technologies, unit bisnis yang mengumpulkan keahlian perawatan kesehatan Rosatom, akan mengelola pengembangan kemitraan dengan Serbia.
Kemitraan tersebut juga mencakup pertukaran informasi dan keahlian di bidang kedokteran nuklir dan penerapan teknologi radiasi di bidang kesehatan, pengembangan kapasitas para petugas kesehatan, serta pengembangan infrastruktur yang diperlukan untuk menggunakan teknologi radiasi dalam diagnosis dan pengobatan kanker.
“Kami senang mendapat kesempatan untuk mengembangkan teknologi nuklir sipil yang inovatif bersama dengan negara-negara sahabat, demi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik,” ujar Alexey.
Menteri Kesehatan Serbia Danica Grujicic meyakini kerja sama dengan Rosatom akan mendorong kemajuan signifikan dalam diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit, terutama kanker.
“Kerja sama kami bertujuan untuk mencapai prioritas utama Serbia dalam memastikan akses terhadap teknologi pemeliharaan dan peningkatan kesehatan mutakhir bagi para dokter dan pasien kami,” kata Grujicic.
Baca juga: Indonesia undang pelaku industri nuklir kembangkan reaktor generasi IV
Baca juga: Rosatom siap bangun PLTN di Indonesia
Baca juga: Rusia tawarkan diri untuk bangun PLTN pertama di Arab Saudi
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
