Denpasar (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel terutama di daerah wisata favorit di Pulau Dewata dengan rata-rata mencapai hingga 80 persen.

“Peluang okupansi naik saat libur Lebaran sebesar 20-30 persen dari rata-rata okupansi saat ini mencapai 50-60 persen,” kata Sekretaris PHRI Bali Perry Markus di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, beberapa daerah wisata favorit wisatawan di antaranya Kuta dan sekitarnya serta Nusa Dua di Kabupaten Badung dan Ubud di Kabupaten Gianyar.

Libur Lebaran yang berpotensi mendorong tingkat keterisian kamar, lanjut dia, juga berpeluang mendorong terjadinya dinamika harga menyesuaikan permintaan pasar.

“Kalau kamar banyak kosong biasanya harganya relatif murah, saat permintaan banyak harga juga menyesuaikan, itu dinamika harga,” imbuhnya.

PHRI Bali mencatat jumlah hotel yang berada di bawah naungan asosiasi itu mencapai sekitar 316 hotel dengan total jumlah kamar mencapai 150 ribu kamar.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Hotel Ubud (UHA) Putu Surya Arisoma mengatakan sejumlah persiapan menyambut libur Lebaran dilakukan pengelola hotel di kawasan itu di antaranya dengan membuat paket Ramadhan misalnya rapat dari korporasi tertentu sekaligus berbuka puasa.

Ia memproyeksi tingkat hunian hotel saat libur Lebaran berpotensi mencapai di atas 70 persen.

UHA menaungi sekitar 97 hotel bintang tiga ke atas berdasarkan data tahun 2023.

Sedangkan di kawasan elit the Nusa Dua yang dikelola BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) juga mencatat mulai terjadi pemesanan kamar dengan potensi okupansi rata-rata mencapai di atas 75 persen.

General Manager the Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika menjelaskan pada 2023 hunian hotel di kawasan itu mencapai rata-rata 78 persen, lebih tinggi dibandingkan realisasi pada 2019 mencapai 69 persen.

Kawasan wisata itu memiliki total sekitar 5.485 kamar yang tersebar di 22 hotel bintang lima dan vila mewah serta memiliki fasilitas ruang pertemuan yang dapat menampung sekitar 21.000 delegasi.

Baca juga: Menparekraf: Wisman di Bali bayar pungutan Rp150.000 baru 40 persen

Baca juga: Pemkab Jembrana bangkitkan dokar sebagai moda transportasi wisata 


Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024