Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Nova Harivan Paloh menilai berkurangnya petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) menjadi salah satu penyebab tanggul kali Hek kawasan Jakarta Timur jebol.

"Ada pengurangan tenaga Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di beberapa wilayah, mungkin dari petugas SDA atau 'pasukan biru' yang sudah masuk usia pensiun tapi tidak digantikan orang," kata Nova kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Nova menuturkan, tanggul merupakan prasyarat dalam penanganan banjir. Oleh karena itu, jika tanggul jebol, maka Suku Dinas SDA Jakarta Timur harus memastikan penyebabnya.

Dinas SDA DKI dan jajarannya di wilayah bertugas untuk melakukan pembangunan dan penguatan infrastruktur sebagai pengendali air.

Beberapa infrastruktur yakni waduk, tanggul, pembuatan sistem polder, hingga peningkatan kapasitas drainase kawasan.

Selanjutnya, tugas Dinas SDA dan jajaran di wilayah yaitu turut aktif mengoptimalkan sarana dan prasarana seperti rumah pompa, pintu air, dan peralatan berat lainnya. 

Dengan demikian, dibutuhkan lebih banyak petugas untuk mengoptimalkan peran tersebut.

Baca juga: BPBD DKI sebut tanggul kali Hek Jaktim jebol karena debit air

Di sisi lain, Nova juga menyoroti soal keuangan Pemerintah Provinsi DKI yang mungkin tengah bermasalah.

"Saya garis bawahi, apakah ini terkait masalah keuangan Pemprov DKI yang mungkin sedang bermasalah," ujarnya.

Padahal, menurut Nova, Pemprov DKI Jakarta pada 2024 memprioritaskan anggaran pada program penanganan banjir yang dialokasikan sebesar Rp2,85 triliun atau 4 persen dari total belanja daerah yang mencapai Rp72,6 triliun.

"Kalau memang banjir ini menjadi faktor utama penyelesaian Jakarta, ya fokuskan," tegasnya.

Oleh karena itu, Nova meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan jajarannya untuk mampu mengevaluasi kinerja dengan memperhatikan aspek-aspek mobilitas dan transportasi masyarakat.

BPBD DKI mencatat ruas jalan di Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur, mengalami banjir dengan ketinggian air 30 sentimeter (cm) hingga pukul 07.00 WIB pada Senin (25/3).

Walaupun sempat mengganggu lalu lintas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan, alih-alih jebol, tanggul di Jakarta Timur (Jaktim) masih dalam tahap pembangunan. 

"Enggak, jadi ada yang sedang diturap. Engga jebol sih, sedang dalam pembangunan," kata Heru di Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Senin (25/3) lalu. 

Baca juga: Petugas gabungan pasang bronjong di Hek Jakarta Timur

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024