Kita perlu memastikan para pejabat senior IMT-GT mendapat laporan komprehensif dan mencakup seluruh perkembangan IMT-GT di berbagai sektor
Jakarta (ANTARA) - Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) menargetkan integrasi kawasan dengan fokus pada pembangunan perekonomian berkelanjutan.

Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Netty Muharni mengatakan kerja sama IMT-GT saat ini dalam proses implementasi 140 proyek, termasuk di antaranya 36 proyek infrastruktur (Physical Connectivity Projects/PCPs).

“Kita perlu memastikan para pejabat senior IMT-GT mendapat laporan yang komprehensif dan mencakup seluruh perkembangan capaian IMT-GT di berbagai sektor,” ujar Netty di Jakarta, Selasa.

IMT-GT juga akan melakukan tinjauan paruh waktu terhadap implementasi Cetak Biru 2022-2026, yang akan dilaporkan dalam Pertemuan Tingkat Menteri pada September 2024 mendatang.

Program tersebut dibahas dalam rangkaian pertemuan Strategic Planning Meeting Kerja Sama Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) ke-29 digelar telah dilaksanakan pada 24-25 Maret 2024.

Baca juga: Indonesia dan anggota ASEAN bahas kolaborasi ekonomi biru BIMP-IMT

Baca juga: Kemenparekraf mempromosikan Desa Wisata di IMT-GT Expo Batam


Pertemuan tersebut juga mendiskusikan tiga proyek lintas sektor. Pertama, Visit IMT-GT Year 2023-2025, yang membahas dukungan sektor transportasi terutama pembukaan rute-rute untuk mencapai destinasi wisata di wilayah IMT-GT.

Kedua, IMT-GT Rubber Cities Cooperation yang membahas upaya bersama mempercepat hilirisasi industri karet untuk stabilitas dan upaya bersama menghadapi dampak peraturan deforestasi Uni Eropa (EUDR) bagi sub-kawasan.

Ketiga, IMT-GT E-Commerce Platform, yang membahas perkembangan Pembangunan IMT-GT Mall digital. Platform perdagangan elektronik (e-commerce) asal Indonesia “PADI UMKM” menyatakan siap untuk berintegrasi dengan platform tersebut.

Topik lain yang turut diangkat dalam pertemuan tersebut yaitu gagasan kolaboratif BIMP-EAGA & IMT-GT Blue Economy Strategy 2030.

Netty menyampaikan inisiatif itu selaras dengan prioritas Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 menghasilkan kesepakatan ASEAN Blue Economy Framework, yang di antaranya menggarisbawahi integrasi sektor-sektor strategis, termasuk energi biru terbarukan, bioteknologi, budidaya perikanan berkelanjutan, pariwisata, serta transportasi air.

Indonesia juga menyampaikan bahwa seluruh pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta sektor swasta perlu berkomitmen mewujudkan tujuan bersama dari kerja sama ini yaitu memacu pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan memperkuat integrasi kawasan.

“Indonesia mendorong semua pemangku kepentingan untuk lebih aktif membahas secara komprehensif proyek yang layak dan dapat diimplementasikan segera melalui upaya kolaboratif dalam mencapai Visi IMT-GT 2036,” pungkas Netty.

Baca juga: IMT-GT buka peluang kerja sama antar kawasan ekonomi khusus

Baca juga: Airlangga: IMT-GT jadi kawasan majukan industri halal di ASEAN

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024