PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk serangan teror di Saravan, Iran belum lama ini, yang menewaskan lebih dari selusin penjaga perbatasan, kata juru bicaranya.

Ban mengutuk serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, serta kepada rakyat dan Pemerintah Iran, kata Juru Bicara PBB Martin Nesiky dalam taklimat rutin di Markas Besar PBB, New York, Kamis, mengenai peristiwa tersebut.

Sekjen PBB juga dengan keprihatinan serius, menyoroti laporan mengenai digantungnya 16 orang setelah serangan itu, kata Nesirky sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Menurut media Iran, 17 penjaga perbatasan Iran tewas dalam satu bentrokan bersenjata baru-baru ini di dekat Kota Saravan, yang berbatasan dengan Pakistan, di Provinsi Sistan Baluchistan.

Belum ada perincian lebih lanjut yang diungkapkan mengenai identitas para penyerang.

Pada Sabtu (26/10), Pemerintah Iran menggantung 16 tahanan, yang berasal dari satu kelompok bersenjata, dalam pembalasan terhadap serangan itu.

Pada hari yang sama Parlemen Iran menyatakan akan menyelidiki bentrokan bersenjata pada Jumat malam (25/10) tersebut, yang menewaskan penjaga perbatasan Iran.

Anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majlis (Parlemen) Iran Mohammad Hassan Asafri mengatakan kepada kantor berita Iran, IRNA, komite itu akan mendengarkan pernyataan dari organisasi dan pejabat terkait sehubungan dengan bentrokan brutal tersebut.

Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri untuk Urusan Keamanan Ali Abdollahi mengatakan bahwa Dewan Keamanan yang berafiliasi pada kementeriannya akan menyelidiki pembunuhan penjaga perbatasan Iran.

(C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013