Banda Aceh (ANTARA) - Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh mencatat tren pekerja migran Indonesia (PMI) asal Aceh yang bekerja ke Jepang meningkat dalam tingkat tahun terakhir atau sudah 86 orang hingga Maret 2024.

“Tren pekerja ke Jepang meningkat dari 30 orang pada 2022 bertambah 48 orang di 2023, dan tahun ini ada delapan orang yang sudah berangkat,” kata Kepala BP3MI Aceh, Siti Rolijah, di Banda Aceh, Rabu.

Dirinya menyampaikan, tren pekerja ke Jepang meningkat sejalan dengan kebutuhan negara itu terhadap tenaga kerja asing. Hal itu disebabkan tingkat kelahiran di negara matahari terbit rendah, sehingga manusia lanjut usia lebih dominan di sana ketimbang usia produktif.

“Sehingga mereka melirik negara yang ada hubungan baik dengan Jepang salah satunya Indonesia,” ujarnya.

Siti Rolijah juga menyampaikan, setiap tahun Pemerintah Jepang meminta 330 warga Indonesia untuk bekerja di sana. Tidak hanya itu, industri swasta di Jepang juga mencari 1.000 tenaga kerja asing setiap tahunnya.

“Permintaan tenaga kerja di Jepang cukup besar. Hanya saja, kita sendiri yang belum bisa memenuhi kuota itu dengan keterbatasan kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia kita,” katanya.

Baca juga: Menaker: Pemagangan pekerja RI ke Jepang untungkan kedua negara

Baca juga: BP2MI pastikan terus layani PMI terkendala selama masa Lebaran


Dirinya menyebutkan, kebanyakan tenaga kerja yang diminta Jepang adalah perawat untuk ditempatkan di rumah sakit maupun perawat lansia (careworker), karena kondisi demografi penduduk di sana juga didominasi oleh lansia.

“PMI kita juga paling banyak peminatnya menjadi perawat lansia, karena itu yang paling mudah lulusnya,” ujarnya.

Untuk mendukung dan meningkatkan pekerja migran asing ke Jepang, BP3MI Aceh telah bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) membentuk Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kana Sakura.

LPK Kana Sakura yang awalnya merupakan komunitas tersebut diharapkan dapat menjadi pilihan warga Aceh untuk belajar bahasa Jepang tanpa harus ke luar dari provinsi Aceh.

Dirinya menambahkan, jumlah pekerja migran asal Aceh juga meningkat drastis, dari sebelumnya 59 orang pada 2022 menjadi 531 orang pada 2023, sedangkan per Maret 2024 ini baru 45 orang.

Adapun negara tujuan yang banyak dituju oleh PMI Aceh dalam tiga tahun terakhir yakni Malaysia, Brunei Darussalam, dan Jepang. Jumlahnya 447 PMI di Malaysia, 84 PMI Brunei Darussalam, dan 86 PMI di Jepang.

Baca juga: BP2MI: Sebanyak 9.150 PMI akan kembali ke Indonesia jelang Lebaran

Baca juga: BP2MI minta pejabat pengawas pekerja migran tunjukkan kinerja terbaik

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024