Jakarta (ANTARA) -
Dokter spesialis anak subspesialis respirologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), menilai orang tua perlu mengatur waktu perjalanan mudik demi mencegah anak kelelahan.

“Ketika bawa anak mudik maka harus antisipasi ketiga risiko seperti penyakit infeksi, kelelahan, dan perubahan lingkungan terkait udara atau pola makanan yang berbeda dengan sebelumnya yang bisa memengaruhi masalah kesehatan,” kata Nastiti dalam pesan singkat kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
 
Masalah kelelahan bisa menimpa anak karena aktivitas yang lebih dari biasa, mulai dari perjalanan panjang ke kampung halaman atau saat bertemu orang banyak. Selama di lokasi mudik anak bisa saja sangat senang bertemu banyak orang sehingga melewatkan waktu tidurnya.

Jika demikian, maka waktu tidur anak jadi berantakan dan anak jadi kelelahan karena waktu tidur yang berkurang. Kelelahan bisa dicegah dengan tetap mendisiplinkan waktu tidur anak seperti biasa atau memilih waktu perjalanan yang ideal.

Baca juga: IDAI: Lindungi pernafasan anak dari ragam penyakit setelah mudik
 
Jika memakai kendaraan pribadi, orang tua bisa mengatur waktu istirahat dan mengambil perjalanan yang tidak terlalu jauh sehingga anak masih bisa menikmati perjalanannya.
 
“Ketika siang biasanya tidur siang, meskipun lokasi baru anak senang, maunya main, harus disiplin anak harus tidur. Itu bisa dilakukan untuk disiplin waktu sesuai jam normalnya sehingga anak tidak kelelahan dan malam anak bisa tidur,” kata Nastiti.

Kelelahan bukan hanya satu-satunya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai ketika anak mudik. Ketika berada di keramaian, anak berisiko terserang penyakit infeksi yang ditularkan melalui udara, makanan, dan sentuhan orang karena kerumunan.

Masalah kesehatan lain yang dapat menimpa anak saat mudik adalah risiko perbedaan lingkungan di daerah asal dengan daerah tujuan, misal biasanya anak tidak suka dingin, namun, kampung halaman memiliki cuaca dan lingkungan yang dingin. Orang tua perlu memperhatikan perbedaan cuaca dan lingkungan yang mungkin asing bagi anak agar anak tidak mengalami perubahan temperatur yang tiba-tiba yang menyebabkan anak sakit.
 
Nastiti menyarankan sebelum mudik, orang tua memastikan melengkapi imunisasi anak untuk mencegah penyakit infeksi yang mungkin menular saat melakukan perjalanan jauh. Selain itu, usahakan melakukan perjalanan sebelum puncak arus mudik agar anak tidak terlalu lama dalam perjalanan.
 
Dia juga menyarankan untuk membawa obat-obatan sesuai kondisi medis anak serta mencukupi asupan makanan dan cairan agar anak tidak terkena risiko dehidrasi. Sesuaikan juga pakaian yang digunakan anak ketika menaiki transportasi umum seperti jaket atau kaos kaki, dan terapkan pola hidup bersih sehat (PHBS) seperti memakaikan masker pada anak dan mencuci tangan.
 
“Orang dewasa yang bawa anak tidak boleh merokok karena akan menimbulkan masalah kesehatan yang lebih banyak, ketika sudah sampai di tempat tujuan harus dikenali fasilitas kesehatan terdekat antisipasi anak membutuhkan,” kata Nastiti.

Baca juga: Rencanakan penyiapan MPASI sebelum mudik bersama anak

Baca juga: Dokter anak ingatkan orang tua penuhi asupan gizi balita selama mudik

Baca juga: Orang tua diimbau tak bawa bayi mudik pakai sepeda motor
 

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024