Kirkuk, Irak (ANTARA News) - Para gerilyawan membom saru saluran pipa minyak utama di Irak utara Sabtu pagi, menonaktifkan dan memaksa pemompaan dihentikan, kata beberapa pejabat keamanan.

Tiga ledakan terjadi di sepanjang pipa, di Provinsi Nineveh, yang membentang ke pelabuhan Turki, Ceyhan, menurut dua pejabat keamanan.

Pemboman itu tidak menyebabkan korban jiwa.

Seorang pejabat perusahaan milik negara North Oil Co di Kota Kirkuk mengatakan, penghentian pemompaan disebabkan oleh kesalahan teknis, dan mengatakan perbaikan sedang dilakukan pada pipa, dan pemompaan diharapkan bisa dilanjutkan pada Minggu.

Para gerilyawan sering menyerang pipa, yang menyalurkan secara signifikan sebagian dari ekspor minyak Irak ke pasar internasional.

Irak sangat bergantung pada penjualan minyak mentahnya, yang menyumbang 95 persen dari pendapatan pemerintah dan diperkirakan dua pertiga dari produk domestik bruto.

Irak melakukan upaya pencarian untuk secara dramatis meningkatkan produksi mereka dalam tahun-tahun mendatang.

Para pejabat bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi sembilan juta barel per hari pada tahun 2017, satu target yang Dana Moneter Internasional dan Badan Energi Internasional telah peringatkan bahwa itu adalah terlalu optimis, demikian AFP.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013