Direktur Imigrasi Negara Bagian Sabah Sitti Saleha Yussof dalam pernyataan media yang diakses di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan Program Pemindahan Detenidos Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) seri ke-6 dilakukan untuk kategori deportasi melalui laut pada 2024.
Program itu, menurut dia, melibatkan pemindahan tahanan WNI dari empat Depot Imigrasi Sabah, yaitu Depot Imigrasi Kota Kinabalu, Depot Imigrasi Papar, Depot Imigrasi Sandakan dan Depot Imigrasi Tawau sebanyak 386 orang, bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu dan Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau.
"Jumlah tahanan yang dipulangkan ke negara asal langsung melalui Pelabuhan Nunukan, Terminal Tunon Taka Indonesia pada 26 Maret lalu terdiri atas 291 narapidana laki-laki, 72 narapidana perempuan, 22 anak usia 12 tahun ke bawah, dan satu bayi berusia di bawah 23 bulan," kata Sitti.
Untuk rata-rata usia tahanan adalah satu tahun hingga 82 tahun, dan anak-anak yang dipulangkan kali ini dilakukan bersama ibu atau ayahnya masing-masing, ujar dia.
Proses pemindahan narapidana dengan pengawalan hingga ke Feri Purnama Express, Francis Express, Labuan Express.
Ia mengatakan seluruh orang asing ilegal yang ditahan di Depot Imigrasi telah melakukan berbagai pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Keimigrasian 1959/63 dan Peraturan Keimigrasian 1963. Hukuman yang dijatuhkan berdasarkan Undang-Undang Keimigrasian dan proses hukum negara hingga tindakan deportasi.
Karenanya, ia mengatakan semua warga asing diingatkan untuk memastikan mereka memiliki dokumen perjalanan yang sah dan visa kerja yang diizinkan untuk bekerja di negara bagian Sabah sebelum masuk ke sana.
Program deportasi itu, menurut dia, merupakan bagian dari operasi berlanjutan yang dilakukan JIM Sabah untuk tahanan warga asing yang ditempatkan di semua Depot Imigrasi di Sabah.
Baca juga: 3.797 WNI jalani penahanan di depo Imigrasi Malaysia
Baca juga: Sarawak Malaysia deportasi 3.758 WNI sepanjang 2023
Baca juga: Konsulat RI Tawau fasilitasi deportasi 182 WNI kelompok rentan
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024