Pada awal 2024, lahan padi yang telah melewati masa panen terluas terdapat di Kapanewon Semin dengan luas 3.404 hektare
Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat luas panen tanaman padi periode Februari sampai April 2024 ini seluas 12.209 hektare yang  diharapkan mamou mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Raharjo Yuwono di Gunungkidul, Jumat, mengatakan rincian luas panen padi dari Februari-April, yakni 8.339 hektare itu terdapat di 12 kapanewon (kecamatan) se-Kabupaten Gunungkidul.

Kapanewon Panggang 732 hektare, Purwosari 1.086 hektare, Paliyan tiga hektare, Saptosari 2.360 hektare, Tepus 20 hektare, Tanjungsari 194 hektare, Semanu 20 hektare, Ponjong 1.143 hektare, Karangmojo 10 hektare, Wonosari 15 hektare, Playen enam hektare, Patuk 130 hektare, Nglipar 180 hektare, Ngawen 29 hektare, dan Semin 2.420 hektare dijadwalkan panen hingga April 2024.

"Pada awal 2024, lahan padi yang telah melewati masa panen terluas terdapat di Kapanewon Semin dengan luas 3.404 hektare," kata Raharjo.

Ia mengatakan Gapoktan Semin juga mendapat bantuan combine harvester (mesin panen padi) dari pusat.

Baca juga: Dispar Gunungkidul dukung pembangunan Kelok 18 tumbuhkan pariwisata

"Kami berharap alat tersebut bermanfaat untuk mempercepat panen," katanya.

Sementara itu, Kepala DPP Gunungkidul Rismiyadi mengatakan rata-rata panen per-hektare mencapai 6 ton sampai 9 ton gabah kering giling. Menurutnya, jenis tanaman padi gogo dan sawah menentukan berat gabah kering giling yang dihasilkan.

"Rata-rata hasil panen untuk memenuhi kebutuhan daerah saja atau dikonsumsi sendiri," kata Rismiyadi.

Ia juga mengatakan tidak ada kendala yang dialami selama masa panen baik dari tanaman padi maupun lainnya. Menurutnya, kendala yang dihadapi petani hanya pada keterlambatan musim tanam.

"Musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan petani terlambat menanam, selama panen tidak ada kendala sama sekali," jelasnya.

Ia mengimbau usai masa panen, petani dapat kembali menanam mengingat masih musim hujan. Tanaman pangan yang direkomendasikan mulai dari padi, jagung dan kedelai.

"Karena tanaman pangan tersebut cepat panen, harapannya petani mulai menanam lagi," jelasnya.

Petani juga diminta untuk tidak khawatir akan fenomena El Nino, dinas telah mengusulkan bantuan mesin pompa air ke Kementerian Pertanian.

Setidaknya 86 unit mesin pompa air diusulkan untuk membantu produktivitas para petani di wilayah Gunungkidul. Pompa air akan memanfaatkan sumber air dari Sungai Oya agar dialirkan ke lahan pertanian.

"Harapannya dapat disetujui agar dapat segera direalisasikan, anggaran bersumber dari pusat, APBD belum mampu untuk menjangkau itu," katanya.

Baca juga: Pemkab Gunungkidul-Instiper Yogyakarta kerja sama sektor pertanian

Baca juga: TPID DIY pantau kebutuhan pokok di Gunungkidul pastikan stok aman


Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024