Konservasi tersebut berperan dalam melestarikan gajah sebagai satwa yang dilindungi....
Jakarta (ANTARA) - Pakar ekologi manajemen satwa liar IPB University Profesor Burhanuddin Masyud mengapresiasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang menjalankan Program Konservasi Gajah Sumatera di Riau.

"Ya sangat bagus. Konservasi tersebut berperan dalam melestarikan gajah sebagai satwa yang dilindungi dan juga sebagai salah satu kekayaan keanekaragaman hayati nasional," katanya, di Jakarta, Jumat.

Dengan demikian, katanya melalui sambungan telepon, pihak-pihak yang terlibat dalam menjamin kelestarian seperti Pertamina menjadi sangat penting.

Sebelumnya, Program Konservasi Gajah PHR mendapat penghargaan Green World Environment Awards 2024 sebagai Global Winner untuk kategori Fuel, Power & Energy/Conservation & Wildlife Projects.

PHR WK Rokan merupakan satu dari 25 perusahaan penerima penghargaan dari total 500 kompetitor lain dalam meraih penghargaan untuk praktik terbaik lingkungan dari seluruh dunia. PHR merupakan satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang menerima penghargaan tersebut.

Menurut Burhanuddin, program yang dijalankan PHR sebagai anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan mitigasi awal, yakni untuk mencegah konflik antara gajah dan masyarakat sehingga bisa mengurangi risiko lebih lanjut, baik dilihat dari sisi keselamatan manusia maupun risiko dibunuhnya satwa tersebut.

"Potensi ancaman kematian pada gajah di satu sisi dan keselamatan masyarakat di sisi yang lain bisa, diantisipasi lebih awal. Jadi semacam langkah-langkah mitigasi," katanya.

Burhanuddin menambahkan upaya konservasi memang sebuah keniscayaan seiring banyaknya alih fungsi hutan atau lahan, misal menjadi industri dan perkebunan. Dalam kondisi demikian, terdapat kemungkinan gajah akan kembali ke wilayah yang semula dihuni, namun ternyata sudah beralih fungsi.

"Satu tahun dia berputar. Ada masa-masa aktivitas kawin, mencari makan. Tetapi memang ada kecenderungan gajah kembali lagi ke wilayah semula. Jika ternyata sudah beralih fungsi, di sanalah antara lain terjadi potensi konflik. Itulah pentingnya konservasi seperti yang dilakukan Pertamina," ujarnya pula.

Oleh karena itu, katanya lagi, konservasi yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR tersebut, sangat berperan dalam melestarikan habitat gajah dan mengatasi konflik terhadap manusia.

Bahkan, program PHR juga bisa menjadi percontohan bagi perusahaan lain, termasuk industri atau perkebunan yang memiliki lahan-lahan yang bersinggungan dengan ruang gerak gajah tersebut.

Program konservasi gajah yang dilakukan PHR tersebut, katanya pula, merupakan komitmen positif untuk menyelamatkan gajah dan menjamin kehidupan masyarakat.

"Ya, bisa jadi benchmark. Bahkan, saya kira juga bagus, kalau Pertamina (Hulu Rokan) menginisiasi stakeholders lain, apalagi bisa bergandengan bersama," katanya lagi.
Baca juga: BUMN Sawit gandeng BKSDA Riau alokasikan area untuk konservasi gajah
Baca juga: Menyapa kembali gajah-gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas

Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024