Memerangi semua pihak

Serangan-serangan teror mereka di Afghanistan lalu dijawab keras oleh Taliban, yang sejak Juli 2022 memburu basis-basis ISKP di Afghanistan. Mungkin karena terdesak di Afghanistan, ISKP mengalihkan perhatian ke luar Aghanistan, terutama pihak-pihak yang berhubungan dengan Taliban, termasuk Rusia.

Rusia juga dianggap musuh karena mendukung rezim Bashar Al-Assad yang diperangi ISIS selama perang saudara Suriah belasan tahun lalu. Rusia dianggap sebagai salah satu aktor yang membuat ISIS hancur lebur di Suriah.

Lain dari itu, lewat tentara bayaran Wagner Group yang kini berubah menjadi Africa Corps, Rusia juga memerangi afiliasi-afiliasi ISIS di Afrika yang rutin melancarkan teror di benua ini, khususnya Afrika utara dan Sahel.

Menurut sejumlah pakar, antara lain Dr. Ramu C.M dari APAC Assistance, Singapura, ISKP memasukkan Rusia sebagai target serangan karena perlakuan Rusia di Afghanistan semasa Uni Soviet dan dukungan mereka kepada Taliban saat ini.
 
Pasukan keamanan berjaga di dekat Crocus City Hall, Krasnogorsk, Rusia, menyusul serangan kelompok bersenjata ke gedung tersebut, Jumat (22/3/2023) waktu setempat. ANTARA/Anadolu.

Rusia juga dijadikan sasaran karena metode militer brutal mereka dalam menumpas gerakan pemisahan Chechnya dari Federasi Rusia puluhan tahun silam.

Selain Rusia, ISKP juga membidik Turki, Iran yang juga mendukung rezim Al-Assad, China yang dianggap menindas kaum Muslim di Xinjiang, dan tentunya negara-negara Barat, terutama di Eropa.

Eropa pula yang bereaksi paling cepat setelah serangan teror di Crocus City Hall, Mereka serentak menaikkan level peringatan terorisme pada tingkat tertinggi, termasuk Prancis yang akan menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas 2024.

Prancis juga mendapatkan tawaran bantuan petugas keamanan dan intelijen dari sesama negara Eropa yang mengkhawatirkan aksi teror di Moskow menjalar ke wilayah-wilayah lain di benua ini.

Sejalan dengan logika ini, Dr. Hans-Jakob Schindler, direktur Counter Extremism Project dan mantan tim pemantau ISIS, Alqaeda dan Taliban pada Dewan Keamanan PBB, meminta dunia mewaspadai ISKP.

Kepada The Media Line belum lama ini, Schindler menyatakan aksi teror di Moskow hanyalah awal untuk masalah besar yang bakal dihadapi dunia.

Mungkin untuk itu, dunia ada baiknya menyalakan lagi alarm antiterorisme, selain berkolaborasi untuk mencegah merebaknya lagi terorisme global.

Baca juga: Uni Afrika nyatakan kekhawatiran soal pendanaan teroris di Afrika
Baca juga: Dewan Keamanan PBB kutuk serangan teroris di Pakistan

Copyright © ANTARA 2024