Beijing (ANTARA) - China menyoroti anggaran pertahanan Jepang pada 2024 dan mendesak Jepang untuk berkomitmen pada jalur pembangunan damai, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Jumat (29/3).

Pernyataan tersebut disampaikan Lin dalam konferensi pers rutin terkait laporan yang menyatakan bahwa parlemen Jepang menyetujui anggaran untuk tahun fiskal 2024, dengan rekor anggaran pertahanan tertinggi sebesar 7,95 triliun yen (1 yen = Rp104,51).

Mengingat sejarah agresi militer Jepang yang belum terlalu lama berselang, tindakan militeristik dan keamanan Jepang diperhatikan secara saksama oleh negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional, kata Lin.

Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah menyesuaikan kebijakan keamanannya secara signifikan, meningkatkan anggaran pertahanan dari tahun ke tahun, melonggarkan pembatasan ekspor senjata, dan mengupayakan kemajuan militer, ujar Lin.

Menurut dia, tindakan ini memicu pemantauan ketat dari negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional, sehingga menimbulkan keraguan tentang ketulusan Jepang dalam menegakkan komitmennya terhadap kebijakan yang hanya berorientasi pada pertahanan dan mengikuti jalur pembangunan damai.

"Kami mendesak Jepang agar sungguh-sungguh menghormati kekhawatiran keamanan negara-negara tetangga, merenungkan secara mendalam sejarah agresinya, berkomitmen pada jalur pembangunan damai, serta menghindari kehilangan kepercayaan lebih lanjut dari negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional," kata Lin.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024