Jakarta (ANTARA) - Festival Film Bulanan (Fesbul) mengumumkan dua film terbaik dari Lokus 2 untuk wilayah Banten dan Jawa Barat yakni “Last Voice for Lost Light” dan “Realita Merajut Cita” lantaran sajian narasi yang memikat dan cerita yang luar biasa.

"Isu yang diangkat dalam film-film ini sangat beragam. Khususnya, keberanian untuk mengeksplorasi hal yang jarang dibicarakan menjadi poin penting dalam penilaian kami. Terlebih lagi, film dokumenter yang terasa lebih menarik, mungkin karena isu yang ditampilkan jarang terlihat," kata salah satu kurator Fesbul John Badalu dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia menyampaikan, dua film yang terpilih sebagai Official Selection Lokus 2 Fesbul 2024 tersebut telah melalui kompetisi yang diikuti oleh 78 film, berikut detail keduanya: 

Baca juga: Fesbul diharapkan dapat membimbing pembuat film ke ranah komersial

1. Last Voice for Lost Light
Sutradara: Yudis Maulana
Produser: Rendra Fatimah Azzahra
Genre: Fiksi
Rumah Produksi: Crazed Films & Sebs Sine Club
Asal Kota: Bandung

Film pendek berdurasi 10 menit ini menceritakan tentang momen pasangan suami istri, Sarip dan Susan, yang harus kehilangan anak pertama dan cucu pertama mereka karena keterlambatan Sarip dalam mendampingi istrinya melahirkan.

2. Realita Merajut Cita
Sutradara: Rasyiqa Athaya Kuswara
Produser: Muhammad Zharfan
Genre: Dokumenter
Rumah Produksi: Prodi Film & Televisi UPI
Asal Kota: Bandung

Film dokumenter ini mengangkat kisah inspiratif dari Yayasan Sekolah Belajar Merah Putih di Cilincing, Jakarta Utara.

Bunda Dessy dan staf sekolahnya berjuang untuk mempertahankan eksistensi sekolah non formal ini, meskipun menghadapi stigma masyarakat dan penolakan dari pemerintah.

Baca juga: Menparekraf sebut kolaborasi Fesbul dan festival global buka investasi

Kedua film ini mendapat apresiasi yang tinggi atas keberanian mereka dalam mengangkat isu-isu yang jarang terjamah dan menantang naratif yang umum.

Selain itu, para pembuat film dinilai berani dalam melawan naratif yang lazim serta bisa memberikan gambaran visual dan narasi yang menarik.

Kurator Fesbul lainnya, Rahma Guntari menyampaikan film ‘Last Voice for Lost Light' menampilkan narasi yang berkarakter dan rapi, dengan peralihan yang halus antara masa lalu dan masa kini serta nilai yang kuat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Menparekraf: Fesbul 2024 sajikan serangkaian program inovatif

"Sementara itu, 'Realita Merajut Cinta' menghadirkan dokumenter yang menyentuh, memberikan perspektif baru terhadap cerita anak kolong serta menggugah emosi penonton untuk turut merasakan situasi yang diceritakan," kata Rahma.

Lebih lanjut, Fesbul akan membuka pendaftaran Lokus 3 untuk wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur dengan proses seleksi akan dibuka pada 2 April mendatang.

Ini adalah kesempatan bagi para sineas untuk mengikuti jejak kesuksesan karya dari Jawa Barat.

Untuk informasi lebih lanjut tentang festival, film-film terpilih, serta jadwal seleksi film selanjutnya, kunjungi situs resmi Fesbul di www.fesbul.com dan ikuti akun Instagram @fesbul.id.


Baca juga: Indonesia ikuti festival film internasional di beberapa negara

Baca juga: Plaza Indonesia Film Festival putar perdana film "Sara" di Jakarta

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024