Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) atas tambahan alokasi pupuk bersubsidi ini.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mengapresiasi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang telah memperjuangkan pupuk subsidi, sehingga berimbas pada peningkatan alokasi pupuk di daerah tersebut menjadi 115,6 persen.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) atas tambahan alokasi pupuk bersubsidi ini. Kabar baik ini sangat ditunggu oleh para petani di Kalimantan Selatan, di dalam upaya peningkatan produksi pertanian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel Syamsir Rahman dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Syamsir menyampaikan bahwa awalnya alokasi pupuk subsidi untuk tahun 2024 di Kalsel sebanyak 51.631 ton, namun kini menjadi 111.316 ton atau naik sebesar 115,6 persen.

Dia menyebut alokasi pupuk subsidi di Kalsel untuk pupuk urea awalnya 27.628 ton menjadi 47.224 ton (naik 70,93 persen), NPK dari 24.003 ton menjadi 51.314 ton (naik 113,78 persen), dan pupuk organik dari sebelumnya tidak ada alokasi menjadi 12.778 ton.

Dia menyampaikan bahwa dengan adanya tambahan kuota pupuk subsidi yang dialokasikan, maka tentunya akan meningkatkan produktivitas petani di daerah tersebut.

"Tentu saja penambahan alokasi kuota pupuk subsidi ini harus menjadi pelecut bagi kita semua untuk terus bergerak maju bagi pertanian Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan," ujar Syamsir.

Syamsir menegaskan akan segera menindaklanjuti hal tersebut untuk menyusun rancangan alokasi per kabupaten/kota sesuai data e-RDKK 2024. Hal tersebut, kata Syamsir, sesuai arahan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

“Tentu segera akan kami tindaklanjuti. Kami berharap tambahan alokasi kuota pupuk subsidi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka," ujar Syamsir.

Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan alokasi pupuk subsidi tahun 2024 mendapat penambahan anggaran senilai Rp28 triliun sehingga total menjadi Rp54 triliun, demi peningkatan produktivitas pertanian dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan.

Ia mengatakan, penambahan tersebut merupakan tindak lanjut hasil berbagai pertemuan dan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga sejumlah menteri terkait termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Amran menuturkan dengan penambahan anggaran tersebut maka alokasi pupuk mencapai 9,5 juta ton, dan resmi diputuskan melalui Surat Menteri Keuangan Nomor S-297/MK.02.2024.

"Kabar baik ini yang ditunggu-tunggu petani Indonesia karena ini bagian dari tonggak sejarah kembalinya kebutuhan petani yaitu pupuk. Alhamdulillah tadi pagi saya sudah tanda tangan," katanya.

Meski begitu Amran mengatakan bahwa terdapat hal penting yang harus diperhatikan dalam pendistribusian sehingga tepat sasaran, yakni kepolisian bersama TNI dan pemerintah daerah agar memperkuat pengawasan kios maupun distributor agar tidak terjadi penyimpangan.

Dia menyebut volume pupuk subsidi tahun 2024 meliputi pupuk kimia dan juga organik untuk sembilan jenis komoditas seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.
Baca juga: Pemerintah gelontorkan 9,55 juta ton pupuk bersubsidi selama 2024
Baca juga: Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi capai 100 persen selama 2023


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024