New York (ANTARA News) - Harga acuan minyak AS merosot pada Selasa (Rabu pagi WIB) ke terendah dalam lima bulan, karena para pedagang mengantisipasi laporan utama yang akan menunjukkan persediaan Amerika Serikat terus melimpah.

Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember di New York Mercantile Exchange, jatuh 1,25 dolar AS menjadi ditutup pada 93,37 dolar AS per barel, tingkat terendah sejak awal Juni, lapor AFP dan Xinhua.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 90 sen dari penutupan Senin menjadi menetap di 105,33 dolar AS per barel.

Analis Fawad Razaqzada di perusahaan perdagangan GFT mengatakan pasar dihantam "kekhawatiran atas meningkatnya persediaan minyak mentah AS dan prospek permintaan global (yang) lemah."

"Menggarisbawahi kekhawatiran permintaan, Komisi Eropa hari ini memangkas perkiraan 2014 untuk pertumbuhan ekonomi di zona euro dan menaikkan estimasi pengangguran," tambahnya.

Harga minyak berada di bawah tekanan karena stok minyak mentah AS telah meningkat dalam enam minggu terakhir, terutama karena meningkatnya produksi dalam negeri.

Pasar yang sedang menunggu laporan mingguan pada Rabu tentang persediaan minyak AS dari Departemen Energi AS (DoE), memperkirakan kenaikan stok minyak mentah untuk ketujuh pekan berturut-turut.

"Pasar sedang menunggu stok AS besok (Rabu waktu setempat) dan dengan penumpukan yang sedang berlangsung tidak ada alasan untuk berpikir bahwa itu akan berubah saat ini," kata Robert Yawger dari Mizuho Securities.

DoE diperkirakan melaporkan persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 1,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 1 November menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.

Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat telah naik selama enam minggu terakhir, meningkatkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan di ekonomi terbesar dan konsumen minyak mentah utama dunia itu.

Pasokan minyak mentah AS meningkat 4,1 juta barel menjadi 383,9 juta barel untuk pekan yang berakhir 25 Oktober, karena kenaikan tajam dalam produksi minyak serpih. Para pedagang memperkirakan kenaikan lebih lanjut dari 2,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 1 November

Tingkat produksi minyak Libya juga tetap menjadi fokus, kata para analis.

Minyak mentah light Libya digunakan oleh pabrik penyulingan di Eropa dan pemotongan tajam produksi yang dipaksa oleh protes dalam beberapa bulan telah mendorong kenaikan harga untuk alternatif seperti Brent.

Investor juga mengamati dengan seksama data ekonomi utama yang akan keluar minggu ini untuk mencari petunjuk tentang rencanakan masa depan kebijakan moneter Federal Reserve.

Departemen Perdagangan akan merilis angka produk domestik bruto kuartal ketiga pada Kamis (7/11), diikuti oleh data penggajian (payroll) non pertanian Oktober oleh Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (8/11).

Analis mengantisipasi bahwa data kemungkinan menunjukkan ekonomi AS melambat pada kuartal ketiga.

Pekan lalu , bank sentral AS memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter longgar tak berubah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Pejabat Fed sepakat untuk menunggu lebih banyak bukti bahwa kemajuan ekonomi akan berkelanjutan sebelum membuat penyesuaian apapun.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013