Beograd (ANTARA) - Presiden Serbia Aleksandar Vucic mencalonkan Menteri Pertahanan Milos Vucevic, yang juga adalah wakil perdana menteri negara itu serta ketua Partai Progresif Serbia (SNS) yang berkuasa, sebagai PM Serbia. 

Pengumuman itu disampaikan Vucic 105 hari setelah Serbia menggelar pemilihan umum. Ia kemudian menugasi Vucevic untuk membentuk pemerintahan baru.

Sebagai perdana menteri baru Serbia, kata Presiden, Vucevic akan terus melaksanakan proyek-proyek bidang kesehatan, pendidikan, sains, dan teknologi, pembangunan infrastruktur, ekologi, energi, pertanian, dan pariwisata.

"... yang penting bagi masa depan negara dan kemajuannya menuju Eropa, serta untuk meningkatkan standar hidup seluruh warga negara," kata Vucic dalam pernyataannya di Instagram. 

Vucevic akan menjabat PM setelah mendapatkan mosi percaya dari Majelis Nasional Serbia, yang akan bersidang dalam beberapa hari mendatang.

Ana Brnabic, yang hingga saat ini menjabat sebagai perdana menteri, terpilih sebagai presiden Majelis Nasional Serbia.

Brnabic menjadi perdana menteri dengan masa jabatan terlama di negara itu setelah menjalankan dua masa jabatan.

Vucevic telah menjadi pemimpin partai tersebut sejak 27 Mei 2023, dan wakil perdana menteri serta menteri pertahanan sejak 2022.

Mitra koalisi SNS menyambut penunjukan Vucevic sebagai PM dengan menyebutnya sebagai pilihan yang logis dan sangat baik, sementara oposisi meyakini tidak ada bedanya siapa yang menjadi perdana menteri selama Vucic menjadi presiden.

Aliansi Presiden Vucic, yang dipimpin SNS, yang berkuasa sejak 2012, memenangkan pemilu Serbia 17 Desember dengan mengantongi 46 persen suara dan 129 kursi di parlemen yang beranggotakan 250 orang.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Presiden: Barat tingkatkan tekanan terhadap Serbia untuk akui Kosovo

Baca juga: Kosovo tuduh Serbia berusaha mencaplok wilayah utara

 

Blokir jalan di Kosovo disingkirkan setelah ketegangan dengan Serbia


Penerjemah: Katriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024