Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan empat kematian akibat komplikasi demam berdarah selama Pekan Epidemiologi ke-12 yang terjadi pada periode 17 hingga 23 Maret 2024.

Direktur Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia DR Muhammad Radzi Abu Hassan dalam keterangan media yang dikeluarkan di Putrajaya, Senin, mengatakan pada Pekan Epidemiologi yang sama, jumlah kasus demam berdarah mencapai 3.041.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan minggu sebelumnya yang mencapai 2.905 kasus demam berdarah.

Secara kumulatif penyakit DBD hingga Pekan Epidemiologi ke-12 di Malaysia telah mencapai 41.565 kasus. Angka tersebut melonjak cukup jauh jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 26.222 kasus.

Sedangkan jumlah kumulatif kematian akibat demam berdarah hingga Pekan Epidemiologi ke-12 tahun ini mencapai 28 kasus, sedangkan pada tahun 2023 mencapai 17 kasus pada periode yang sama.

Selangor menjadi titik ditemukannya kasus demam berdarah terbanyak yakni 118 lokasi. Sedangkan di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan WP Putrajaya terdapat di 13 lokasi, di Penang ditemukan di enam lokasi, di Perak ditemukan di dua lokasi, sedangkan di Negeri Sembilan dan Johor masing-masing ditemukan di satu lokasi.

Radzi mengatakan, musim perayaan menyebabkan peningkatan pergerakan masyarakat dan meningkatkan risiko penularan demam berdarah.

Oleh karena itu, sebelum keluar rumah untuk pulang dan berlibur, kata dia, masyarakat perlu memastikan tidak ada wadah yang dapat menampung air di dalam dan di luar rumah serta menutup rapat semua wadah yang menyimpan air.

Baca juga: Kemenkes: Kasus DBD meningkat hingga tiga kali lipat Januari-Maret Maret
Baca juga: Menkes: Pendekatan penanganan dengue harus komprehensif

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024