pembiayaan yang kami salurkan masih mayoritas dari ekosistem mitra-mitra Bank Aladin Syariah
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin Syariah) mencatat bahwa pembiayaan outstanding naik lebih dari 125 persen di akhir tahun 2023 dibandingkan dengan akhir tahun 2022.

Pembiayaan tersebut meliputi pembiayaan multiguna dan kendaraan bermotor untuk nasabah ritel, pembiayaan modal kerja dan investasi untuk nasabah UMKM dan korporasi, serta invoice financing. Secara total, disbursement Bank Aladin Syariah sepanjang tahun 2023 telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp8,6 triliun.

"Seperti strategi kami sebelumnya, pembiayaan yang kami salurkan masih mayoritas dari ekosistem mitra-mitra Bank Aladin Syariah sehingga kualitas penyaluran pembiayaan seluruhnya lancar terlihat dari non-performing financing (NPF) Bank Aladin Syariah masih nol persen," kata Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Selain dari sisi pembiayaan, Bank Aladin Syariah juga mencatat pertumbuhan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik lebih dari 300 persen dibandingkan akhir tahun 2022.

Menurut perseroan, pertumbuhan DPK tersebut berasal dari nasabah ritel dan korporasi. Dana murah atau current account saving account (CASA) juga meningkat bertahap melalui akuisisi payroll dan peningkatan use case dari fitur bill payment, donasi, serta "tarsetun" (tarik setor tunai) di outlet-outlet Alfamart.

Bank juga mencatat, aplikasi Bank Aladin Syariah telah diunduh lebih dari 5,2 juta kali pada akhir tahun 2023. Perseroan menyebutkan bahwa pertumbuhan tersebut tidak lepas dari konsistensi Bank Aladin Syariah untuk mengedepankan inovasi serta kolaborasi ekosistem digital bersama Alfamart dan integrasi yang baik untuk mengimplementasikan strategi O2O (offline-to-online).

"Untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, Bank Aladin Syariah konsisten mengembangkan fitur-fitur layanan perbankan dimana produk Bank yang terkini adalah Banking as a Service (BaaS). BaaS ini diluncurkan guna menunjang ekosistem bersama mitra strategis yaitu Alfamart melalui aplikasi Alfagift," kata Dyota.

Sementara dari sisi aset, Bank Aladin Syariah membukukan aset yang mencapai Rp7,1 triliun pada akhir Desember 2023. Angka ini tumbuh sebesar hampir 50 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,7 triliun pada Desember 2022.

Dyota mengatakan, Bank Aladin Syariah berfokus untuk terus membangun infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemampuan perbankan digital serta pertumbuhan yang didorong oleh terobosan-terobosan baru dan selalu mengedepankan prinsip syariah.

Perseroan juga menyampaikan komitmennya untuk menjadi bank yang dekat dengan keseharian masyarakat. Dengan strategi yang dijalankan, perseroan meyakini Bank Aladin Syariah akan terus bertumbuh dengan cepat dan berkelanjutan dengan tetap mengedepankan prinsip good corporate governance.


Baca juga: Aspire, Meta, dan Bank Aladin kerjasama permudah UMKM beriklan digital
Baca juga: Bank Aladin Syariah catat pertumbuhan DPK hingga 256 persen
Baca juga: Bank Aladin Syariah salurkan pembiayaan Rp2,1 triliun di semester I

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024