Jakarta (ANTARA) - Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu kembali dalam membangun pondasi yang kukuh menuju Indonesia Emas 2045.

Hal itu diungkapkan oleh pimpinan MP3I, yang terdiri dari KH M Zaim A Mas'shoem (Ketua Umum MP3I), KH Ahmad Badawi Basyir (Kudus), Dr KH Shofiyullah Muzammil (Jogjakarta), Syekh Yusuf Fauzi (Malang), KH Choirul Fuad (Krapyak Jogjakarta), KH Sholahudin Fatawi (Lasem), KH Imam Baehaqi (Sarang), KH Saefur Rijal (Kajen Pati), KH M Abdul Mujib (DKI Jakarta), dan Drs KH Khoironi MA (Tegal).

"Pasca-Pemilu 14 Februari 2024 lalu, kita menyaksikan adanya gejolak sosial-politik yang mengancam stabilitas negara dan keutuhan bangsa," kata Ketua Umum MP3I, KH M Zaim A Ma'shoem, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dalam menjawab tantangan itu, maka, kata Zaim, MP3I sebagai wadah para kiai dan bu nyai pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia, memiliki kewajiban mengambil peran aktif dalam mempromosikan perdamaian, persatuan, dan kesatuan.

"Sebenarnya. Kalau di strata masyarakat sama sekali tidak terlihat adanya gesekan. Mereka selesai pemilu nampak biasa-biasa saja. Justru para pimpinan di atasnya yang masih terlihat terus gesek-gesekkan. Nah, di sinilah MP3I harus berperan," tambah Sekjen MP3I Dr. KH. Shofiyunah Muzammil.

Pesantren, yang selama ini telah menjadi menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur bangsa, kata Shofiyunah, paling memainkan peran sentral dalam memperkokoh persatuan.

"Para Kiai dan Bu Nyai sebagai pilar-pilar pesantren memiliki peran yang amat penting di sini -- dalam membentuk karakter dan sikap santri serta masyarakat sekitarnya," jelas Shofiyunah.

Oleh sebab itu, MP3I memandang penting mengajak seluruh pesantren dan komunitasnya untuk bersama-sama menggalang semangat persatuan dan kesatuan, serta menjaga keutuhan bangsa.

Terkait menghadapi masa depan Indonesia yang gemilang, MP3I memperkuat komitmennya dalam merawat persatuan dan kesatuan. "Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat untuk bergandengan tangan membangun negara ini menuju Indonesia Emas 2045," pungkas Shofiyunah.

Kemudian, tambah Shofiyunah, MP3I juga mengajak seluruh pesantren dan santrinya untuk menjadi agen perdamaian dan rekonsiliasi di tengah-tengah masyarakat. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan.

"Kita dapat bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, serta meraih cita-cita bangsa bersama," tutup Shofiyunah.
Baca juga: Pengembangan sektor ekonomi perlu didorong di pesantren, sebut MP3I
Baca juga: BPN harmonisasikan aturan pertanahan dukung MP3EI
Baca juga: Bappenas: Pembangunan selama 2025-2029 peluang wujudkan Indonesia Emas

Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024