Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggandeng seluruh pengusaha yang telah menjadi mitra sebagai upaya strategis dalam percepatan pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) untuk mewujudkan swasembada pangan.

"Ini pertama kalinya saya bertemu dengan seluruh pengusaha yang bermitra di Kementerian Pertanian. Tujuan kami adalah untuk mempermudah mereka untuk mengambil bagian dalam akselerasi tanam, yaitu pengadaan alat mesin pertanian, pupuk, dan seterusnya," kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Selasa.


Amran menyampaikan telah menggelar rapat bersama seluruh pengusaha yang telah menjadi mitra untuk percepatan proses pengadaan alat dan mesin pertanian. Pengadaan alsintan merupakan salah satu cara Kementan untuk memacu akselerasi produksi pangan Indonesia.


Dia menyebut beberapa alsintan yang sangat dibutuhkan oleh petani adalah pengadaan pompa, hand spryer, traktor roda dua dan roda empat.

Untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia, lanjut Amran, Kementan mengambil beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah mempermudah perizinan pengadaan alsintan.


"Masalah perizinan itu disederhanakan supaya bisa lebih cepat karena kita itu darurat pangan. Kita harus kejar tanam, mereka (pengusaha) adalah faktor penentu,” ucap Amran.


Dalam kesempatan itu, Amran menegaskan jika ada pihak yang mempersulit apalagi melakukan praktik gratifikasi dalam pengadaan alsintan baik itu internal Kementan maupun pengusaha maka akan dibawa ke jalur hukum.


Amran memastikan akan memecat dan tidak akan memberi toleransi bagi pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian yang jika terbukti melanggar aturan seperti menerima maupun memberi gratifikasi.


“Tidak boleh ada yang memberi dan menerima fee. Yang memberi saya blacklist, yang diberi biasanya turun pangkat, tapi pernah saya lakukan pemecatan. Eselon I juga pernah saya copot, jadi sanksi itu berlaku," ucap Amran.


Dengan demikian, ia menyakini bahwa Kementan harus semakin hati-hati dalam memilih mitranya. Baik mitra pengadaan yang lama maupun yang baru harus bebas dari pungli.

"Jadi proporsional, profesional. Jadi kan banyak pertimbangan. Pertama, kualitas barang, sudah teruji, kemampuan produksi dan volumenya. Ini yang kita lihat dari pihak yang selama ini bermitra dengan kita. Untuk yang baru, harus kita bina," ucap Mentan.

Ke depannya, Mentan Amran berharap Kementan dapat kembali meraih gelar Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan yang pernah diraih pada tahun 2016.


"Jadi sekarang saya tekankan jangan bermain-main, layani dengan baik-baik seluruh pengadaan (alsintan) secara profesional," tegas Amran.

Baca juga: Mentan tegaskan pecat pegawai jika terlibat gratifikasi

Baca juga: Mentan bidik sungai besar di Pulau Jawa untuk pompanisasi-pipanisasi


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024