Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis sore menguat, naik 21 poin ke posisi Rp11.395 per dolar AS dari posisi terakhir pada Rabu (6/11).

"Secara umum sentimen di pasar uang masih negatif, namun ada sedikit kenaikan bagi nilai tukar rupiah setelah cadangan devisa Indonesia mengalami kenaikan," ujar analis pasar uang Bank Mandiri, Renny Eka Putri.

Menurut data Bank Indonesia, jumlah cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2013 mencapai 97,0 miliar dolar AS, meningkat 1,3 miliar dolar AS dari posisi akhir September 2013 yang sebesar 95,7 miliar dolar AS.

Renny menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah masih dibayangi oleh neraca perdagangan Indonesia yang masih defisit serta melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Isu ke depan, investor akan kembali mencermati kinerja neraca perdagangan Indonesia serta pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia.

Renny juga mengatakan bahwa sentimen eksternal terutama dari Amerika Serikat (AS) cenderung mendorong apresiasi dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.

"Sentimen di AS cukup baik, ada penurunan jumlah angka pengangguran di AS, serta indeks manufaktur AS yang meningkat, kondisi itu cukup memberi apresiasi dolar AS," ucapnya.

Renny memproyeksikan pergerakan nilai tukar rupiah pada akhir pekan (Jumat, 8/11) akan bergerak di kisaran Rp11.240-Rp11.500 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013