Jakarta (ANTARA) - Dinas kesehatan DKI Jakarta mengingatkan para pemudik untuk membatasi konsumsi kopi dan asupan kafein harian mereka agar tak mengalami masalah kesehatan seperti naiknya asam lambung.

"Sebaiknya memang sehari satu hingga dua gelas cukup, membatasi kandungan glukosa terutama yang punya penyakit diabetes," kata Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja Muda di Dinas Kesehatan DKI Jakarta Neni Herlina Rafida dalam seminar daring tentang "Tips Sehat Saat Mudik" di Jakarta, Selasa.

Neni mengatakan pada sebagian orang, kafein berlebihan dapat meningkatkan asam lambung sehingga sebaiknya membatasi asupannya.

Asam lambung yang berlebihan dapat merusak lapisan lambung, menyebabkan terbentuknya luka dan ini bisa menyebabkan nyeri perut dan perdarahan.

Baca juga: Jelang mudik, Bandara Halim Perdanakusuma lakukan persiapan

Menurut dia, alih-alih kopi, pemudik disarankan meminum air putih atau minuman mengandung ion demi mempercepat kembalinya cairan tubuh yang hilang.

Air putih yang sebaiknya diminum setidaknya delapan gelas per hari atau sebanyak dua liter.

Kemudian terkait asupan makanan, Neni mengingatkan pemudik memperbanyak sayuran dan buah demi membantu hidrasi tubuh.

Layanan kesehatan
Kemudian, demi menjaga kesehatan dan keselamatan para pemudik sejak berangkat hingga kembali ke Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyiapkan layanan kesehatan selama cuti Lebaran 2024 di tujuh terminal bus, tiga stasiun kereta api hingga pelabuhan di Jakarta.

Baca juga: Penumpang diminta gunakan Terminal Kalideres saat mudik

Neni menyebutkan tujuh terminal bus ini terdiri dari empat terminal bus besar yakni Kampung Rambutan, Pulo Gebang, Kalideres dan Tanjung Priok. Sementara tiga lainnya terminal bus pembantu yaitu Grogol, Lebak Bulus dan Pulo Gadung.

Di samping itu, Dinas Kesehatan juga menyiapkan layanan kesehatan di stasiun kereta api yakni Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Jatinegara serta dua pelabuhan laut yakni di Ancol dan Merak.

Neni menjelaskan, petugas kesehatan yang ditempatkan di masing-masing tempat pelayanan kesehatan tersebut nantinya melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan khususnya penyakit yang tidak menular baik untuk pemudik maupun pengemudi bus (khusus untuk di terminal bus).

"Pemeriksaan ini termasuk pengukuran tekanan darah dan gula darah. Kusus pengemudi, ada pemeriksaan alkohol respirasi ada apethamine urine (pemeriksaan narkoba). Apabila hasilnya bagus,  dikeluarkan surat keterangan layak mengemudi," ujar dia.

Baca juga: Jelang mudik, jumlah penumpang di Terminal Pulogebang mulai meningkat

Pengemudi layak 
Sementara bagi pengemudi yang mendapati adanya masalah kesehatan selama pemeriksaan, maka tenaga kesehatan tidak akan mengeluarkan surat keterangan layak mengemudi.

"Nanti akan kami teruskan pada pengusaha bus atau penanggung jawab terminal untuk (pengemudi) digantikan dengan yang punya surat keterangan layak mengemudi," kata Neni.

Neni menambahkan bahwa memastikan kesehatan pengemudi bus merupakan hal penting demi keselamatan dirinya dan penumpang sejak berangkat hingga kembali ke wilayah asal.

"Kita pastikan semua aman, selamat sampai tujuan dan kembali dalam kondisi sehat," ujarnya. 

Baca juga: Dishub DKI pastikan pengemudi bus mudik gratis paham rute

Sementara itu, bagi masyarakat DKI Jakarta yang tidak mudik, Dinkes menyiapkan fasilitas kesehatan di 44 puskesmas dan 31 RSUD di Jakarta selama cuti Lebaran.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024