Apabila tim khusus menemukan adanya pemberlakuan tarif dan harga melebihi harga kewajaran, kami langsung memberikan teguran kepada mereka
Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk tim khusus untuk mengawasi objek wisata selama libur Lebaran 2024.

Salah satu tugasnya memastikan pelaku usaha jasa pariwisata tidak memberlakukan tarif tinggi kepada wisatawan yang dapat merusak citra pariwisata di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kulon Progo Saryanto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan tim khusus ini tugas utamanya, yaitu menghitung jumlah kunjungan wisata selama libur lebaran dan memantau ada tidaknya pelaku usaha jasa pariwisata yang memberlakukan tarif yang melebihi ketentuan.

"Apabila tim khusus menemukan adanya pemberlakuan tarif dan harga melebihi harga kewajaran, kami langsung memberikan teguran kepada mereka," kata Saryanta.

Ia mengatakan tim khusus ini mulai bertugas mulai H+3 Idul Fitri dengan menyasar seluruh objek wisata, baik itu yang dikelola pemerintah ataupun swasta di Kulon Progo.

Saryanto mengatakan pelaku usaha jasa pariwisata (UJP) yang kedapatan melakukan praktik tersebut bakal dijatuhi sanksi bertahap. Sanksi awal berupa teguran, yang apabila tidak diindahkan akan dilanjutkan dengan proses penindakan.

"Untuk prosedur pertama kita tegur, ini sudah merupakan sanksi. Misal teguran tidak diindahkan kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait apakah perlu ada tindakan lebih. Saya kira kalau pelaku UMKM, lebih mudah untuk diajak kerja sama," katanya.

Selain menerjunkan tim khusus, lanjut Saryanto, Dispar Kulon Progo juga melakukan upaya lain agar tarif tinggi di UJP tidak terjadi di Kulon Progo. Salah satunya dengan mengumpulkan seluruh pelaku wisata untuk diberikan pembinaan agar menghindari praktik tersebut.

"Kami sudah menyampaikan kepada pelaku pariwisata atau pengelola destinasi baik itu destinasi yang dikelola oleh masyarakat maupun pemerintah dan usaha jasa pariwisata di wilayah Kulon Progo untuk bisa memberikan pelayanan secara lebih baik kepada pengunjung serta memberikan harga-harga yang wajar," katanya.

Ia berharap langkah ini bisa membuat wisatawan lebih betah berwisata di Kulon Progo tanpa khawatir dengan isu tarif tinggi.

"Sejauh ini, kami juga memastikan bahwa tidak ada temuan kasus tersebut di Kulon Progo," katanya.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo kembangkan bekas tambang mangan jadi lokasi wisata
Baca juga: Kulon Progo sediakan Pusat Informasi Wisata Inklusif untuk difabel
Baca juga: Mewujudkan wisata inklusif di Kulon Progo

 

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024