Waspada aliran banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Api Lewotobi
Larantuka (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mewaspadai banjir lahar karena kondisi hujan deras saat ini.

"Waspada aliran banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Api Lewotobi," kata Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Bobby Lamanepa, ketika dihubungi dari Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Rabu.

Ia mengatakan saat ini adanya getaran banjir lahar hujan yang terekam sejak pukul 11.47 WITA. Bobby pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai hal tersebut karena intensitas hujan yang cukup tinggi.

Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan oleh Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara, ada beberapa titik yang menjadi aliran banjir lahar yakni Desa Dulipali, Nobo, dan Nurabelen, di Kecamatan Ile Bura. Selain itu ada pula satu titik di perbatasan Tabana dan Duang di Kecamatan Wulanggitang.

Baca juga: PVMBG imbau warga tidak bermalam di area kawah aktif Gunung Lewotobi

Badan Geologi pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai hal itu.

Pasalnya hujan deras di puncak gunung dapat menyebabkan terjadinya banjir lahar hujan yang dapat berdampak pada wilayah permukiman warga di sekitar gunung api itu.

"Kita saling mengingatkan dan tetap waspada," ucapnya.

Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang kini berada pada Level II atau Waspada.

Badan Geologi masih merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Rekomendasi yang sama juga berlaku pada sektoral tiga kilometer arah utara-timur laut dan lima kilometer pada sektor timur laut.

Baca juga: Badan Geologi: Tinggi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki capai 500 meter

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024