Banjir rob diprediksi akan berlangsung hingga 14 April 2024
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia selama periode libur Lebaran 2024.

Ketua Tim Prediksi Meteorologi Maritim BMKG Furqon Alfahmi dalam jumpa pers di kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa wilayah yang berpotensi terjadi banjir rob, yaitu pesisir Belawan dan sekitarnya, pesisir Bandar Lampung, pesisir Tanggamus, pesisir Lampung Selatan.

Banjir rob juga mengancam pesisir Pesawaran, pesisir Lampung, pesisir Lampung Barat, pesisir Pandeglang, Kabupaten Lebak, pesisir utara Jawa Tengah, pesisir Kota Waingapu, pesisir Kota Kendari, dan pesisir Kepulauan Kei dan Kepulauan Aru.

Dia mengatakan puncak banjir rob diprediksi terjadi pada 9 April 2024. Tanggal tersebut bertepatan dengan gerhana matahari dan fase Bulan Perigee, di mana Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, yang berpotensi meningkatkan pasang air laut.

Menurutnya banjir rob bahkan sudah terjadi di beberapa wilayah pesisir di Indonesia, salah satunya Semarang. Banjir rob diprediksi akan berlangsung hingga 14 April 2024.

BMKG mengimbau agar wilayah-wilayah yang biasanya mengalami banjir rob untuk melakukan pengecekan kondisi jalanan. Hal ini untuk mengantisipasi genangan air akibat naiknya air laut.

Meski demikian, Alfahmi mengatakan frekuensi cuaca ekstrem di Indonesia saat ini semakin menurun. Ia juga menjelaskan tinggi gelombang laut secara umum juga sudah menurun. Ketinggian gelombang di atas 2 meter, menurutnya, terjadi di wilayah barat Bengkulu, selatan Lampung, dan selatan Jawa.

BMKG juga memprediksi beberapa daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat selama periode libur Lebaran.

Daerah-daerah tersebut adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Papua.

Baca juga: BMKG: Hujan ringan hingga sedang dominasi cuaca sepekan jelang lebaran
Baca juga: BMKG terbitkan 15 daerah bertatus waspada dampak cuaca ekstrem


 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024