Moskow (ANTARA) - Pemerintah AS mendesak Kongres untuk menyetujui penjualan sejumlah jet tempur F-15 ke Israel senilai 18 miliar dolar (Rp285,87 triliun), menurut laporan New York Times (NYT) seperti dilansir oleh Sputnik.

Dengan mengutip sumber-sumber di pemerintahan, surat kabar itu juga melaporkan bahwa Gedung Putih juga menolak seruan untuk mengekang penjualan senjata ke Israel, menyusul agresi militernya di Jalur Gaza.

Departemen Luar Negeri AS belum lama ini mengirim pemberitahuan tidak resmi kepada dua komite kongres yang mendesak mereka untuk membuat pertimbangan legislatif atas penjualan jet tempur itu, kata NYT.

Kontrak AS dengan Israel diperkirakan juga mencakup amunisi, latihan pilot, dan bantuan lainnya.

Perlu waktu sedikitnya lima tahun bagi Israel untuk menerima jet-jet tempur itu, menurut sejumlah pejabat AS.

Baca juga: Presiden Xi Jinping dan Joe Biden bahas isu China-AS melalui telepon

Sementara itu, para pejabat Israel mengatakan Tel Aviv akan segera melakukan pendekatan ke Washington tentang pesanan baru jet tempur F-35, menurut NYT.

Sebelumnya pekan ini, Politico melaporkan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk memasok jet tempur dan rudal ke Israel dalam beberapa tahun ke depan.

Israel bisa mendapatkan 50 kendaraan, 30 rudal jarak menengah canggih AIM-120 dan berbagai komponen yang bisa mengubah bom menjadi amunisi yang dapat dikendalikan secara tepat.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera".

Lebih dari 32.900 orang telah tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.

Baca juga: Inggris panggil dubes Israel menyusul tewasnya pekerja bantuan di Gaza

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024