Hal ini menjadi penting karena data sesar aktif di Pulau Jawa belum banyak secara data dan itu belum maksimal, sehingga penelitian perlu terus dilanjutkan untuk mengungkap potensi sumber gempa yang berasal dari sesar aktif yang ada di daratan
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan tahun ini bakal menggelar ekspedisi sesar aktif di Pulau Jawa untuk mempelajari berbagai ancaman gempa bumi yang dapat membahayakan penduduk dan mengganggu sektor perekonomian.
 
Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Ocky Karna Radjasa mengatakan ekspedisi itu diharapkan membuka peluang kerja sama semua pemangku kepentingan di Indonesia.
 
"BRIN pada tahun 2024 ini meluncurkan satu program strategis terkait kolaborasi, yaitu skema riset inovasi untuk Indonesia maju ekspedisi sesar aktif Jawa," ujarnya dalam lokakarya pemetaan sesar Pulau Jawa yang dipantau di Jakarta, Rabu.
 
Ocky mengungkap tiga gempa besar yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yakni gempa Cianjur, gempa Sumedang, dan gempa Bawean, terjadi pada lokasi yang kebetulan belum terpetakan dengan baik.
 
Oleh karena itu, kata dia, hasil ekspedisi sesar aktif nantinya dapat menjadi pedoman mitigasi risiko bencana geologi.

Baca juga: BRIN gelar ekspedisi pemetaan sesar di sepanjang Pulau Jawa
 
"Kita ketahui meskipun Pulau Jawa bukan merupakan pulau terbesar, tetapi pulau yang memiliki banyak penduduk hampir 50 persen penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa," kata Ocky.
 
Lebih lanjut ia menyampaikan ancaman gempa bumi di Pulau Jawa tidak hanya berasal dari jalur subduksi, tetapi juga perlunya mengembangkan riset yang menunjukkan adanya ancaman bencana sesar darat yang mana lokasinya berdekatan dengan kota-kota besar, seperti Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Bandung.
 
Kota-kota besar itu notabene memiliki nilai strategis, kata dia, karena ada banyak fasilitas perekonomian sangat penting yang mendukung pemerintah dalam kaitannya menggerakkan ekonomi secara nasional.
 
Saat ini salah satu fokus Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN adalah melakukan riset-riset pemetaan secara aktif melalui berbagai metode kebumian, seperti geologi, geofisika, survei lapangan, serta struktur survei bawah permukaan.

Baca juga: BRIN kaji patahan besar RMKS yang berada dekat kota besar Jateng-Jatim
 
"Banyak periset BRIN yang aktif terlibat dalam riset dan inovasi pemetaan sesar aktif dilakukan secara kolaboratif dengan BMKG, Badan Geologi, perguruan tinggi, dan juga Kementerian PUPR yang memfasilitasi pusat studi gempa nasional, yang terus melakukan perkembangan dan pemutakhiran studi sesar aktif," kata Ocky.
 
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Edy Hidayat mengungkapkan Pulau Jawa secara geologi memang menarik dari segi potensi sumber daya, tetapi di balik itu potensi sumber bencana juga tidak kalah besar mengintai.
 
Menurutnya, potensi gempa bumi di Pulau Jawa terkait dengan sesar aktif yang ada di daratan.
 
"Hal ini menjadi penting karena data sesar aktif di Pulau Jawa belum banyak secara data dan itu belum maksimal, sehingga penelitian perlu terus dilanjutkan untuk mengungkap potensi sumber gempa yang berasal dari sesar aktif yang ada di daratan," ucap Edi.

Baca juga: BMKG ungkap 12 fakta mengenai gempa Bawean
Baca juga: Badan Geologi: Reaktivasi sesar tua disinyalir picu gempa di Laut Jawa

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024