Ini sangat penting untuk dilakukan penelitian karena Jakarta adalah salah satu daerah dengan penduduk sangat padat dan infrastruktur yang mewah
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan pentingnya penelitian jejak patahan Baribis - Kendeng atau Java Back-arc Thrust yang menjadi samar ke arah Jakarta.
 
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan GEOLOGI BRIN Sonny Aribowo mengatakan patahan Baribis - Kendeng merupakan sebuah patahan naik yang berlokasi di belakang busur vulkanik Pulau Jawa.
 
"Ini sangat penting untuk dilakukan penelitian karena Jakarta adalah salah satu daerah dengan penduduk sangat padat dan infrastruktur yang mewah," ujarnya dalam lokakarya pemetaan sesar Pulau Jawa yang dipantau di Jakarta, Rabu.
 
Sonny menuturkan meski patahan samar yang terhubung dengan patahan Baribis - Kendeng itu mayoritas berada di Jawa Barat, namun saat terjadi gempa bumi pada patahan itu akan sangat mengganggu Jakarta.
 
Berdasarkan kajian BRIN, beberapa gempa bumi di Pulau Jawa yang terjadi selama dua tahun ke belakang justru muncul dari sesar yang belum terpetakan (Cianjur dan Sumedang) serta daerah yang tidak diduga terjadi gempa (Bawean).
 
"Kita perlu waspada terhadap sesar yang belum terpetakan dengan memetakan kembali patahan tersebut,” kata Sonny.
 
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa sesar-sesar di Pulau Jawa terlihat melewati kota-kota besar dengan infrastruktur yang sudah terbangun dan padat penduduk.
 
Adapun sesar-sesar di daerah lain yang sudah mulai terpetakan yang melintasi kota-kota besar perlu diteliti lebih detail.
 
“Ketika nanti kita menyusun sebuah asesmen seismik darat, maka semua parameter dapat di-input dengan baik," pungkas Sonny.

Baca juga: BRIN gelar ekspedisi sesar aktif Pulau Jawa, pelajari ancaman gempa
Baca juga: BRIN ungkap pemicu hujan lebat sering muncul di utara Jawa Tengah
Baca juga: BRIN pelajari pergerakan sesar yang berpotensi menjadi gempa bumi

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024