Sleman (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan rehabilitasi lahan di kawasan lereng Gunung Merapi sebagai upaya meningkatkan kondisi tata air.

"Kegiatan rehabilitasi dilakukan untuk meningkatkan kondisi tata air baik dari segi kualitas, kuantitas maupun kontinuitas," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY Kusno Wibowo pada pencanangan rehabilitasi lahan di kawasan penyangga Gunung Merapi di Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Rabu.

Menurut dia, kegiatan rehabilitasi lahan ini juga untuk pengendalian erosi dan sedimentasi melalui bangunan sipil teknis konservasi tanah dan air seperti gully plug dan dam penahan.

"Kita semua mengetahui bahwa lahan yang antara lain berupa sumber daya hutan, tanah dan air merupakan modal utama bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, rehabilitasi ini juga sebagai upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.

"Oleh karena itu, upaya pelestarian alam, khususnya kawasan hutan lereng Merapi ini perlu terus kita lakukan," katanya.

Baca juga: Pemkab Sleman tanam 50 ribu bibit kopi di lereng Merapi

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman mendukung dan berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam lereng Gunung Merapi ini.

"Pemerintah Kabupaten pada 2023 telah memberikan bibit tanaman penghijauan sebanyak 13.275 dan di antaranya 449 disalurkan di Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan," katanya.

Ia mengatakan, bibit tanaman penghijauan di antaranya alpukat mentega, durian, jeruk, mangga, pule, gayam, trembesi, kelengkeng new kristal dan kelengkeng matalada.

"Konservasi pemulihan lahan bekas tambang ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat Kapanewon Cangkringan dan sekitarnya untuk semakin sadar dan bersemangat dalam menjaga lingkungan lereng Merapi," katanya.

Baca juga: BPBD: Destinasi wisata di lereng Gunung Merapi masih aman dikunjungi
Baca juga: Mengenal Desa Mandiri Energi di lereng Merapi
Baca juga: Petani di lereng Merapi berupaya melestarikan tanaman endemik

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024