Mobil pribadi, apalagi motor, saya kira tidak digunakan terutama motor karena kecelakaan banyak 70 persen karena motor.....
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman selama libur Lebaran Idul Fitri 2024 M/1445 Hijriah agar menggunakan kendaraan transportasi massal.

“Secara khusus saya ingin menyampaikan bahwa seyogyanya lakukan mudik dengan angkutan massal,” kata Menhub seusai membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Jakarta, Rabu.

Budi mengajak masyarakat agar tidak menggunakan kendaraan pribadi apalagi sepeda motor ketika mudik ataupun balik saat libur Lebaran,  demi mencegah  kecelakaan lalu lintas di saat perjalanan jarak jauh.

“Mobil pribadi, apalagi motor, saya kira tidak digunakan terutama motor karena kecelakaan banyak 70 persen karena motor dan kita menyediakan fasilitas mudik gratis,” ucap Budi.

Baca juga: Kemenhub buka Posko Angkutan Lebaran Terpadu 3-18 April 2024

Menhub Budi mengatakan pergerakan masyarakat dalam skala besar pada waktu mudik di saat bersamaan harus diantisipasi dengan penyediaan sarana dan prasarana yang andal di semua sektor.

Ditambah lagi, potensi pergerakan masyarakat pada momen mudik kali ini melalui survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub sebesar 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebesar 193,6 juta orang.

“Angka ini memang besar dan termasuk di dalamnya pergerakan di dalam kota, antarkota di aglomerasi hingga antarprovinsi. Tahun lalu juga kami memverifikasi angka 123 juta dengan pergerakan masyarakat melalui mobile positioning, dan angkanya benar. Nah, angka tersebut sebenarnya justru bisa dipakai sebagai peringatan untuk mempersiapkan ini dengan serius,” ujar Budi.

Baca juga: Menhub tak temukan maskapai jual tiket lampaui tarif batas atas

Budi menyampaikan Kementerian Perhubungan bersama para pemangku kepentingan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dengan mengusung tagline Mudik Ceria Penuh Makna pada Lebaran 2024.

“Harapannya, pelaksanaan mudik Lebaran tahun 2024 dapat berjalan dengan aman, nyaman, selamat, dan berkesan,” ucap Budi.

Sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo, Menhub meminta seluruh pihak, baik pemerintah di tingkat pusat maupun daerah siap menyambut dan mengantisipasi lonjakan pemudik, khususnya di  Jawa Tengah sebagai daerah tujuan perjalanan terbesar dan Jawa Timur sebagai daerah asal perjalanan terbesar.

“Sejalan dengan itu, Bapak Presiden juga mengimbau masyarakat melakukan mudik lebih awal. Ini penting untuk menghindari penumpukan kendaraan pada puncak arus mudik yang diprediksi jatuh pada tanggal 6 sampai 8 April 2024, serta puncak arus balik pada tanggal 14 April 2024,” ungkap Budi.

Baca juga: Menhub petakan Tol Cipali-Merak-Ketapang titik krusial Mudik 2024

Menhub Budi Karya mengungkapkan bahwa Kemenhub telah menyiapkan kebijakan pengaturan mobilitas pada masa Lebaran 2024 untuk semua moda transportasi di antaranya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang.

Selanjutnya mempersiapkan cadangan sarana angkutan di semua moda sesuai demand di lapangan, memastikan kelaikan operasi angkutan dengan melakukan ramp check, melakukan rekayasa lalu lintas di titik rawan kemacetan, rawan bencana, dan rawan kecelakaan, serta berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, BNPB, Kementerian ESDM, hingga Kementerian PUPR.

Budi berharap seluruh pemangku kepentingan memiliki pemahaman yang sama terkait ketentuan pengendalian mobilitas dan implementasinya di lapangan.

Selain itu pengawasan dilakukan dengan tegas namun humanis, serta tetap menjaga koordinasi dan komunikasi yang baik dengan semua pihak. Pasalnya, sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan mudik Lebaran 2024.

Baca juga: Menhub: 193,6 juta pergerakan Lebaran 2024 sebagai angka yang sahih

Pelaksanaan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 mulai  3 April 2024 sampai 18 April 2024. Tujuan Posko adalah untuk melaksanakan pemantauan transportasi, serta koordinasi dan kolaborasi antarpetugas seluruh pemangku kepentingan.

Posko ini memiliki fasilitas Command Center yang dapat melakukan koordinasi secara daring dengan sejumlah petugas di lapangan dari berbagai daerah, dan memantau pergerakan arus penumpang di simpul-simpul transportasi.

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024