Raleigh (ANTARA News) - Pelatih Marion Jones mengaku menerima pesan tertulis dari mantan juara Olimpiade itu yang menyebut ditemukannya erythropoietin (EPO) yang menyebabkan Marion Jones gagal dalam tes obat terlarang di kejuaraan AS Juni. "Dia mengatakan contoh urin saya mengandung EPO," kata Steve Riddick kepada Reuters melalui telepon Sabtu dari rumahnya di Norfolk, Virginia. "Mulanya saya ketawa, tapi dia mengatakan serius." Jones langsung menarik diri dari pertemuan Liga Emas di Zurich Jumat dan kembali ke Amerika. Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters Jones gagal dalam pemeriksaan awal obat terlarang dalam kejuaraan AS di Indianapolis. Jones sebelumnya tidak pernah gagal dalam tes doping, dan selalu membantah dia menggunakan obat terlarang. Jika sampel kedua "B" juga positif, dan Jones tidak berhasil memulihkan nama baiknya dalam sidang arbitrasi, pelari berusia 30 tahun itu terancam larangan berlomba dua tahun. Riddick, yang sudah menangani Jones dalam dua tahun terakhir mengatakan, dia yakin sampel B hasilnya akan negatif. "Saya mempertaruhkan hidup saya bahwa dia tidak menggunakan EPO," katanya. Jones kembali menggeluti cabang olahraga itu setelah melahirkan pada tahun 2003 dan memenangi kejuaraan 100 meter AS pada hari dia dalam pemeriksaan menunjukkan positif. Riddick heran mengapa seorang pelari untuk nomor 100 meter harus menggunakan EPO, jenis obat yang meningkatkan daya tahan dengan menambah oksigen yang membawa sel dara merah. "Saya tidak yakin kecuali dia ingin bunuh diri di depan umum," kata Roddick tentang Jones yang merebut lima medali pada Olimpiade 2000, yang tiga diantaranya emas. Dia juga memperkirakan kemungkinan terjadi percampuran dalam sampelnya. USADA atau Komite Olimpiade Amerika Serikat (USOC) tidak berkomentar atas hasil tes itu. Penasihat umum Jones membantah dia menggunakan obat terlarang. "Marion Jones selalu bersih, dia tidak pernah menggunakan obat terlarang," kata Rich Nichols dalam pernyaraan tertulis kepada Reuters. Tapi Jones dibawah pengawasan kantor anti-doping Amerika Serikat (USADA) sejak namanya dikait-kaitkan dengan skandal BALCO pada 2003. Orang yang laboratoriumnya BALCO terlibat dalam skandal mengatakan dia tetap pada komentarnya bahwa dia melihat Jones menggunakan obat terlarang. "Saya selalu berkata jujur menyangkut hubungan saya dengan Marion Jones," kata pendiri BALCO Victor Conte melalui e-mail kepada Reuters Sabtu. Conte, yang dihukum empat bulan penjara karena membagi-bagikan steroid sebelumnya mengatakan dia memasok Jones dengan berbagai jenis obat terlarang. Jones membantah tuduhan itu dan menuntut ganti rugi 25 juta dolar AS atas penghinaan terhadap Conte yang telah diselesaikan tahun ini. Bentuk penyelesaian tidak diumumkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006