Kuala Lumpur (ANTARA) - China Communications Construction Company (CCCC), yang sedang membangun East Coast Rail Link (ECRL), sebuah megaproyek perkeretaapian di Malaysia, pada Rabu (3/4) memberikan penghargaan kepada sejumlah vendor lokal atas kontribusinya terhadap proyek tersebut.

Dalam pernyataannya, CCCC memberikan penghargaan Award of Excellence 2023 kepada 20 vendor lokal yang meliputi konsultan dan subkontraktor.

Penghargaan itu menyoroti keterampilan dan pencapaian mereka di berbagai bidang, termasuk manajemen kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (health, safety, and environment/HSE), manajemen kualitas, manajemen proyek, serta alokasi sumber daya.

Kong Qi, direktur pelaksana CCCECRL, mengatakan bahwa vendor-vendor lokal itu berperan penting dalam mendorong keberhasilan proyek tersebut.

"Kinerja mereka yang luar biasa tidak hanya memajukan target proyek, tetapi juga menetapkan standar baru untuk keunggulan dalam industri kami. Penghargaan ini melambangkan apresiasi kami atas kerja keras dan komitmen mereka serta menggarisbawahi peran penting yang mereka mainkan dalam membuka jalan bagi kelancaran operasi ECRL," katanya

Supervisor FLT Machinery Sdn Bhd Kherul Anuar Mat Saman, salah satu penerima penghargaan itu, mengatakan bahwa dirinya berterima kasih atas kesempatan untuk berkolaborasi dalam proyek ECRL sejak Juli 2022, yang menjadikan perusahaan tersebut sebagai kontraktor alat berat dengan spesialisasi di bidang penyediaan alat berat, tanah, dan pasir sungai.

"Bekerja dengan CCCECRL merupakan pengalaman berharga yang ditandai dengan keefektifan dan komitmen mereka terhadap keselamatan dan kualitas. Melalui perencanaan yang cermat dan kepatuhan pada spesifikasi, kami memastikan bahwa produk kami secara konsisten memenuhi standar-standar tinggi proyek tersebut," ujarnya.

Secara terpisah, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook pada Selasa (2/4) malam waktu setempat mengatakan bahwa pengerjaan ECRL berjalan sesuai jadwal dan akan selesai sesuai rencana, memangkas waktu tempuh perjalanan antara Kota Bharu dan Kuala Lumpur, yang sebelumnya memakan waktu tujuh jam perjalanan menggunakan mobil, menjadi empat jam.

Sebagai sebuah proyek infrastruktur besar di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) usulan China, ECRL membentang dari pusat transportasi terbesar di Malaysia, Pelabuhan Klang, dan melintasi semenanjung hingga Negara Bagian Kelantan di Malaysia timur laut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024