Secara formal kan Capres Partai Golkar adalah Aburizal Bakrie yang sudah ditetapkan lewat Rapimnas, tetapi sejauh mana anggota-anggota partai betul-betul mengikuti apa yang menjadi putusan Dewan Pimpinan Pusat itu juga menjadi pertanyaan."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan apabila Jusuf Kalla memutuskan maju sebagai calon presiden (capres) dari partai lain, maka akan mempengaruhi elektabilitas capres yang diusung partai berlambang beringin tersebut.

"Pasti ada pengaruhnya, pasti. Juga akan berpengaruh terhadap Capres Partai Golkar kalau seandainya Pak JK maju," kata Akbar setelah menghadiri seminar di Kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin.

Kedudukan JK selaku mantan Ketua Umum Partai Golkar, diyakini menjadi salah satu faktor penting yang mungkin akan mempengaruhi elektabilitas partai itu apabila dirinya maju dalam pencalonan presiden dari partai lain.

"Kalau betul JK maju, tentu saja kader Partai Golkar di Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan tentu ada pengaruhnya," ujarnya.

Akbar menyatakan bahwa secara formal pencalonan JK tidak akan mempengaruhi Partai Golkar, khususnya untuk penetapan Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai capres hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional 2012 lalu.

"Secara formal kan Capres Partai Golkar adalah Aburizal Bakrie yang sudah ditetapkan lewat Rapimnas, tetapi sejauh mana anggota-anggota partai betul-betul mengikuti apa yang menjadi putusan Dewan Pimpinan Pusat itu juga menjadi pertanyaan," katanya.

Meski demikian, Akbar menampik kemungkinan menggandeng JK sebagai cawapres pasangan Aburizal Bakrie demi menyelamatkan potensi pengaruh yang ditimbulkan pencalonan mantan Ketua Umum tersebut.

"Saya kira tidak ada secara politik pikiran ke situ," ujarnya.

Di sisi lain, ia menegaskan bahwa Partai Golkar tidak memiliki wewenang tertentu untuk melarang JK apabila ingin menerima tawaran maju sebagai capres PKB.

Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa keputusan mengenai hal tersebut semua berada di tangan JK.

"Pada akhirnya tentu akan kembali kepada Pak JK, untuk menetapkan apakah dia memang siap ataupun bersedia," katanya.

"Kalau memang dia ada niat ke sana, menurut saya sebaiknya disampaikan dan dibicarakan dengan pemimpin-pemimpin Partai Golkar, khususnya Ketua Umum Aburizal Bakrie," ujar Akbar menambahkan.

Akbar sendiri menilai wajar adanya wacana publik untuk mengajukan JK sebagai calon presiden dari partai lain.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah PKB se-Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat pada Senin (28/10) membuat pernyataan dukungan mengusulkan Jusuf Kalla sebagai bakal capres 2014-2019.

Pertimbangannya karena JK dianggap memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang teruji sebagai negarawan. JK juga dinilai mampu menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad mempersilahkan Jusuf Kalla menjadi bakal capres PKB karena merupakan hak seseorang untuk berpolitik.

"Kalau beliau (JK) mau ke PKB silahkan saja karena kami tidak bisa menghentikannya," kata Fadel di Jakarta, Selasa (29/10).

Fadel mengatakan seorang kader Partai Golkar tidak bermasalah jika menjadi bakal capres partai lain asalkan tidak menjadi pengurus inti partai. (*)

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013