Kami sudah siap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan
Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan sembilan rumah sakit di wilayah ini siaga melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan selama libur Lebaran 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Jumat, mengatakan di wilayah Kabupaten Kulon Progo terdapat sembilan rumah sakit, dua merupakan rumah sakit milik pemerintah, dan tujuh rumah sakit swasta siaga 24 jam.

Baca juga: Dinkes Jateng siapkan 630 posko kesehatan sambut pemudik

"Poli di rumah sakit tidak melayani karena libur, tapi pelayanan kedaruratan tidak libur. Libur pelayanan di poli sudah ditata, jadi pasien yang kontrol rutin sudah ditata sebelum libur," kata Sri Budi Utami.

Ia mengatakan, pelayanan di RSUD Wates libur mulai 10-14 April 2024. Di RSUD Nyi Ageng Serah libur dari 8-14 April. Namun pasien kontrol rutin sudah pengaturan jadwal.

"Pelayanan kedaruratan dan kegiatan cuci darah tetap dibuka selama libur Lebaran," katanya.

Sri Budi mengatakan Dinkes Kulon Progo terlibat di pos terpadu bersama Polres, Dinas Perhubungan dan instansi terkait.

Ada tiga pos terpadu, yakni Masjid Nurul Huda Temon, Terminal Wates dan Sentolo.

Dinkes menyiapkan tim medis dengan mobil ambulan yang siaga, sehingga sekiranya ada yang kedaruratan langsung dilakukan tindakan.

Baca juga: Terminal Kalideres siagakan tiga posko untuk amankan mudik

"Di pos terpadu, kami juga siapkan obat-obat, tempat tidur periksa," katanya.

Lebih lanjut, Sri Budi Utami mengatakan Dinkes menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) PSC 119 yang melayani 24 jam. Ada tiga shift, pagi, siang dan malam. Tim PSC koordinasi dengan PMI, baru PMI koordinasi dengan Dinkes.

"Kami sudah siap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan," katanya.

Dia juga mengatakan Dinkes mendata jumlah ibu hamil yang diperkirakan melahirkan pada libur Lebaran 2024. Hal ini untuk mengantisipasi kematian ibu dan anak.

"Kami mengantisipasi kematian ibu dan bayi, kami siapkan bidan hingga koordinator sudah mendata dan monitoring pasangan yang menikah satu tahun biasanya tahun berikutnya kalau normal hamil. Sehingga pada bulan-bulan Lebaran proses persalinan lebih tinggi, sehingga kami persiapkan untuk pencegahan pesakitan dan kematian ibu dan bayi," katanya.

Baca juga: Pj Wali Kota Tangerang pastikan posko siap beri pelayanan bagi pemudik

Pewarta: Sutarmi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024