... melemah sebesar 46 poin menjadi Rp11.601 dibanding posisi Senin (11/11), Rp11.555 per dolar Amerika Serikat... "
Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah terus melemah, menjadi Rp11.601 per dolar Amerika Serikat,  menyusul sentimen positif baru di pasar keuangan yang makin minim.

Nilai tukar rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, melemah sebesar 46 poin menjadi Rp11.601 dibanding posisi Senin (11/11), Rp11.555 per dolar Amerika Serikat.

"Pelemahan nilai tukar rupiah pada hari ini ada kaitannya dengan neraca perdagangan Indonesia yang defisit. Neraca Perdagangan Indonesia diperkirakan kembali mengalami defisit hingga akhir tahun ini," ujar analis pasar uang Bank Mandiri, Renny Putri, di Jakarta, Selasa.

Kendati demikian, menurut dia, Bank Indonesia yang menaikkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,5 persen pada hari ini diperkirakan dapat menahan tekanan rupiah lebih dalam ke depan.

"Dampak kenaikan BI rate bagi rupiah memang belum terasa saat ini, namun ke depannya dapat menjadi sentimen positif bagi nilai tukar domestik," ujar dia.

Menurut Renny, BI rate yang dinaikan itu merupakan antisipasi dari Bank Indonesia terhadap inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2014.

"Inflasi ke depan diperkirakan meningkat menyusul adanya perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 yang membuat harga bahan makanan meningkat. BI sudah melihat tanda-tanda inflasi sehingga menaikan BI rate," kata dia.

Ia memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah akan kembali menguat pada besok (Rabu, 13/11) bergerak di kisaran Rp11.300-Rp11.430 per dolar Amerika Serikat.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.576 dibanding sebelumnya, Senin (11/11), di posisi Rp11.486 per dolar Amerika Serikat. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013