ruang untuk kolaborasi seperti peningkatan sistem navigasi udara, pengembangan bandara, serta kebutuhan pengawasan keselamatan dan keamanan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) membahas peluang perluasan kerja sama di bidang penerbangan sipil untuk Indonesia.


Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni di Jakarta, Jumat mengatakan pembahasan tersebut dilakukan saat pihaknya melakukan pertemuan dengan delegasi ICAO di sela kunjungan kerja di Indonesia.

“Tujuan dari pertemuan ini untuk membahas kerja sama pengembangan kapasitas profesional di bidang penerbangan sipil untuk Indonesia,” kata Kristi.


Kristi menyampaikan ICAO yang diwakili oleh ICAO APAC Regional Director Tao Ma, Chief of Operations of The Capacity Development and Implementation ICAO CDI Javier Lopez Gonzalez, dan Representative of The Capacity Development and Implementation ICAO CDI Matthieu Monteiro melakukan kunjungan ke Indonesia sejak 4-5 April 2024.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi ICAO juga bertemu dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, AirNav Indonesia, PT. Angkasa Pura I, PT. Angkasa Pura II, dan PT. Angkasa Pura Indonesia.


Pertemuan tersebut, kata Kristi, sebagai tindak lanjut penandatanganan Management Service Agreement (MSA) antara Indonesia dan ICAO yang ditandatangani di Korea tanggal 30 Mei 2023 di sela-sela Sidang Global Implementation Support Symposium (GISS).


“Terdapat ruang untuk kolaborasi seperti peningkatan sistem navigasi udara, pengembangan bandara, serta kebutuhan pengawasan keselamatan dan keamanan,” ucap Kristi.

Lanjut Kristi mengatakan ICAO APAC akan mengimplementasikan proyek baru Government Safety Inspector (GSI) dalam rangka meningkatkan kompetensi inspektur para negara anggota ICAO yang lebih berkualitas di kawasan Asia Pasifik melalui penerapan konsep train the trainer.

“Proyek tersebut diselenggarakan pada tahun 2023 dan 2024,” ucap Kristi.

Selain itu, tambah Kristi, delegasi ICAO secara khusus akan menawarkan asistensi untuk peremajaan fasilitas kenavigasian dan kebandarudaraan bagi AirNav Indonesia dan Angkasa Pura.

Menurut Kristi, semua program antara Ditjen Hubud Kemenhub dengan ICAO selaras dengan program Indonesia Emas 2045 di bidang penerbangan sipil. ICAO sangat mendukung program Indonesia Emas guna menyiapkan calon pemimpin masa depan bidang penerbangan dari Indonesia.


“Kami menyambut baik inisiatif-inisiatif baru untuk meningkatkan upaya mewujudkan sistem transportasi penerbangan sipil Indonesia yang lebih tangguh, aman, dan aman,” ujar Kristi.

Baca juga: Kemenhub dan ICAO bahas implementasi PBN di Indonesia
Baca juga: Menhub ungkap upaya pemulihan penerbangan Indonesia di pertemuan ICAO
Baca juga: Kemenhub-AirNav Asia Pasifik bahas penerbangan nol emisi


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024