Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melakukan studi perbandingan (benchmarking) terhadap desain, dan infrastruktur utama yang praktikal, terbarukan dan termutakhir di Singapura agar bisa dipelajari untuk diterapkan di ibu kota baru Indonesia.

“Untuk melihat beberapa teknologi dan pengembangan dari Common Service Tunnel, Utility Service Ducts, pengolahan limbah, pengolahan air, dan pengolahan sampah,” kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim saat dikonfirmasi ke OIKN di Jakarta, Jumat.

OIKN menyatakan baru saja rampung melakukan studi banding tersebut. Silvia mengatakan OIKN telah mendapat pemahaman mengenai perencanaan dan operasi dari berbagai infrastruktur seperti pengolahan air, sampah yang telah berhasil diterapkan di Singapura.

“OIKN selaku regulator terus berupaya untuk mencari dan mempelajari inovasi-inovasi baru dalam upaya untuk mengimplementasikan teknologi state of the art untuk pembangunan infrastruktur dasar di IKN,” ujarnya.

Silvia menjelaskan bahwa percepatan pembangunan di IKN tidak hanya bertujuan untuk mencapai target operasi untuk perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, namun juga memberikan nafas baru untuk pembangunan ekonomi dan sosial di Kalimantan Timur dan sekitarnya.

“Saat ini kita sudah mulai fokus untuk mengembangkan kawasan pusat bisnis dan juga kegiatan ekonomi lainnya. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur perlu dilakukan dengan sangat cepat” katanya.

Selain itu, kata Silvia, OIKN juga berupaya membina hubungan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik lokal maupun internasional sebagai rekan untuk bertukar informasi dan bersama-sama membangun IKN.

Kegiatan studi perbandingan OIKN ke Singapura, kata Silvia, menunjukkan betapa pentingnya integrasi teknologi digital dan hijau untuk membangun kota yang berkelanjutan dan efisien.

Singapura dinilai telah berhasil menerapkan solusi inovatif yang meningkatkan kualitas hidup penduduknya dan di saat yang sama juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dalam studi banding itu, OIKN bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Pemerintah Provinsi Makassar mengunjungi beberapa lokasi infrastruktur utama di Singapura.

Beberapa titik yang dikunjungi antara lain Common Services Tunnel (CST) dan District Cooling System (DCS) di Marina Bay, Battery Energy Storage System (BESS) dan Waste Incineration Plant di Jurong, Floating Solar Farm di Tuas, serta Utility Service Duct (USD) dan Pneumatic Waste Conveyance System (PWCS) di Tengah.

Lokasi-lokasi ini dipilih karena memiliki elemen-elemen krusial yang dapat menjadi preseden dan referensi dalam pembentukan ekosistem perkotaan di IKN yang modern dan terbarukan. Hal itu seperti pendukung proses perencanaan, pembangunan, serta pengelolaan Multi Utility Tunnel (MUT) yang saat ini tengah dikembangkan untuk pembangunan di IKN.

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024