Kairo (ANTARA) - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Sabtu (6/4) mengatakan bahwa negaranya melakukan segala upaya untuk menghentikan perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang dimulai lebih dari setengah tahun lalu.

Pernyataan Presiden Sisi itu disampaikan dalam sebuah pidato pada acara malam Lailatul Qadr, yang jatuh pada Jumat/Sabtu malam, di hadapan beberapa pejabat dan tokoh agama di Pusat Konferensi Internasional Al-Manara di Kairo timur, menurut pernyataan dari kantor kepresidenan Mesir.

Presiden Mesir berbicara tentang keutamaan malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan dan penuh berkah tersebut serta signifikansinya di kalangan umat Islam dengan makna keagamaan dan spiritualnya yang luar biasa.

Sisi membahas situasi di Palestina, dengan mengatakan: "Saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk menegaskan kembali solidaritas kami yang tegas dan teguh terhadap saudara-saudara Palestina kami di Jalur Gaza."

Dia juga menegaskan kembali bahwa Mesir akan mengerahkan upaya maksimal dan pantang menyerah untuk mengakhiri permusuhan dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

"Saya juga menggarisbawahi komitmen Mesir yang tak tergoyahkan untuk berupaya tanpa kenal lelah memastikan hak-hak rakyat Palestina dan pembentukan negara independen mereka di sepanjang perbatasannya yang ditetapkan pada 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tambahnya.

Israel melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Hamas Palestina pada awal Oktober, menewaskan kurang dari 1.200 orang.

Lebih dari 33.100 warga Palestina sejak saat itu telah tewas dan lebih dari 75.800 lainnya luka-luka di tengah kehancuran massal dan kelangkaan bahan kebutuhan pokok.

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya warga Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Perang Israel telah memaksa 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kelangkaan akut terhadap makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur daerah kantong itu mengalami kerusakan atau hancur, menurut PBB.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang pada pekan lalu memintanya untuk berbuat lebih banyak guna mencegah kelaparan di Gaza.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Mesir dan PBB sampaikan peringatan soal operasi Israel di Rafah, Gaza
Baca juga: Mesir tidak akan izinkan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza

Baca juga: Al-Sisi ambil sumpah jabatan presiden untuk periode ketiga

Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024