Kabupaten Bandung (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung, melakukan strategi kanalisasi yang memisahkan kendaraan beroda empat dengan beroda dua untuk mengurai kemacetan lalu lintas menuju Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Ya jadi salah satu cara bertindak yang kami lakukan malam ini adalah kanalisasi, di mana ini merupakan bentuk responsif kita terhadap kondisi lalu lintas di jalan,” kata Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom di Kabupaten Bandung, Minggu malam.

Baca juga: Tol Cigatas bisa atasi kemacetan Nagreg-Tasikmalaya

Anom menyebut pelaksanaan kanalisasi akan berlangsung sepanjang arus mudik hingga arus balik, dan akan dihentikan ketika kondisi jalan sudah benar-benar landai dan arus balik sudah selesai.

“Di mana apabila antrian sudah tertib, insyaallah untuk arus pun akan jauh lebih lancar. Malam ini kami coba sosialisasikan dan kami tunggu hasilnya sampai dengan arus cukup mencair di sekitaran Nagreg,” kata dia.

Baca juga: Menhub: Nagreg titik kritis Jalur Selatan Jabar

Dia menjelaskan implementasinya, lajur paling kiri akan dialokasikan khusus untuk kendaraan roda dua, kendaraan roda empat akan diarahkan untuk menggunakan lajur tengah, sementara lajur paling kanan akan diperuntukkan bagi kendaraan berat dan bus.

“Kanalisasi dilakukan pada saat kondisi memang dibutuhkan, seperti contohnya malam ini ada sedikit tren kenaikan, maka kami coba lakukan kanalisasi karena jumlah pemotor atau roda dua cukup meningkat pada malam ini,” katanya.

Baca juga: Bus mogok sebabkan kemacetan di Nagreg

Selain melakukan strategi kanalisasi, Polresta Bandung juga berupaya untuk mencegah kemacetan dengan cara melakukan pengalihan arus di Jalur Nagreg, pada H-3 Lebaran 2024.

Adapun pengalihan arus itu dilakukan di Cagak Nagreg terhadap arus yang mengarah ke Tasikmalaya. Sehingga kendaraan pemudik diarahkan untuk berbelok ke kanan ke arah Garut.

“Pengalihan arus di jalur Negreg benar, kami pun sudah melakukan pengalihan arus ke arah Leles dikarenakan jalur Limbangan yang cukup sangat padat,” katanya.

Baca juga: Kapolda: ada tiga titik kemacetan di Jabar

Lebih lanjut, Anom mengatakan pada H-3 Lebaran belum terjadi puncak arus mudik di wilayah Nagreg. Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengantisipasi terhadap lonjakan arus kendaraan terus dilakukan hingga H-1 Lebaran.

“Namun apabila kita melihat jumlah, jumlahnya masih belum maksimal dari prediksi yang disampaikan oleh Kementerian Perhubungan,” kata Anom.

Baca juga: Kakorlantas perintahkan pasukan bermotor urai kemacetan Nagreg
Baca juga: Pengganjal ban, pedagang, penghibur, ambil peluang dalam kemacetan


Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024