Dengan hanya makan nasi sekali sehari bagi setiap penduduk Indonesia, maka akan dapat menurunkan angka kemiskinan. Gerakan yang dimulai di Kota Depok Jawa Barat ini juga dapat membuka lapangan pekerjaaan,"
Jakarta (ANTARA News) - Gerakan "One Day No Rice' (ODNR) atau mengkonsumsi nasi sekali sehari dan dua kali sehari makan karbohidrat lokal non-beras, akan menghemat beras 22 juta ton dalam setahun atau senilai Rp161 triliun, kata Wali Kota Depok Jawa Barat, Nur Mahmudi Ismail.

"Dengan hanya makan nasi sekali sehari bagi setiap penduduk Indonesia, maka akan dapat menurunkan angka kemiskinan. Gerakan yang dimulai di Kota Depok Jawa Barat ini juga dapat membuka lapangan pekerjaaan," katanya dalam keterangan kepada pers di Jakarta, Kamis.

Menurut  Nur Mahmudi, dengan mengurangi konsumsi beras padi sehari sekali dan mengonsumsi beras jagung, tapioka, ubi kayu, dan pisang dua kali dalam sehari, maka akan menghemat beras padi 22 juta ton dalam setahun serta akan meningkatkan konsumsi pangan lokal menjadi 22 juta ton per tahun.

Dengan menghasilkan 22 juta ton per tahun pangan lokal maka akan membuka lahan pertanian 4,6 juta hektare dan menghasilkan 69 juta tenaga kerja, sehingga gerakan ODNR akan membuat Indonesia lebih sehat dan maju, katanya.

Nur Mahmudi mengatakan, indeks kadar karbohidrat tertinggi gandum atau terigu mencapai angka 100, sedang beras (90) dan jagung (50), sehingga dengan mengurangi konsumi beras dan memperbanyak jagung, akan mampu mencegah penyakit diabetes mellitus (kencing manis).

Data BPS 2013 menunjukkan bahwa saat ini masih ada 28,59 juta orang (11,66 persen penduduk Indonesia) tergolong miskin. Salah satu indikator penyebab kemiskinan adalah komoditi beras yang menyumbang 33,38 persen terhadap garis kemiskinan, diikuti rokok 8,23 persen, komoditi maknan lainnya yang berjumlah 52 jenis.

"Dengan penerapan ODNR yaitu makan nasi sekali sehari  berpengaruh penurunan angka kesmiskinan mencapai 2 persen, serta mampu mengurangi urbanisasi, karena terserapnya tenaga kerja di perdesaan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor pertanian sebanyak 69 juta orang," ujarnya.

Nur Mahmudi menyatakan optimis perubahan cara pandang terdapat pola makan dan beragam yang bersumber dari kearifan lokal merupakan beberapa hal yang disosialisasikan oleh Kota Depok, sehingga terwujud ketahanan pangan Indonesia dalam bingkai NKRI yang tidak lagi bergantung produk makanan impor.

Walikota Depok juga mengingatkan bahwa ODNR adalah gerakan membangun kembali dan menyempurnakan budaya makan aneka pangan lokal menuju Indonesia sehat dan sejahtera.

"Kami mensosialisasikan ODNR kepada komunitas masyarakat Depok, karyawan Pemkot Depok, perusahaan swasta di Depok, kalangan perhotelan, restoran dan lingkungan sekolah dan perguruan tinggi di Depok," ujarnya.

Atas prakarsa Gerakan ODRN, Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mendapatkan pengharagaan ketahanan pangan dari Kementan pada 2013 dan penghargaan "Depok Sebagai Kota Sehat" dari Kemenkes pada 2013.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013